WAHANANEWS.CO, Jakarta - Parasetamol, atau dikenal juga sebagai asetaminofen, merupakan obat pereda nyeri yang cukup populer.
Obat ini termasuk obat bebas yang mudah ditemukan, baik di warung maupun apotek, dan kerap digunakan untuk meredakan sakit kepala serta nyeri ringan hingga sedang.
Baca Juga:
Dua Keluarga di Cianjur Alami Keracunan Setelah Makan Tumis Jamur
Meski umum digunakan, parasetamol hanya akan memberikan manfaat jika dikonsumsi sesuai aturan. Mengabaikan dosis yang dianjurkan justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Salah satu efek serius dari konsumsi berlebihan parasetamol adalah kerusakan hati.
Bagaimana Parasetamol Bisa Merusak Hati?
Baca Juga:
Makan Buah Pohon “Betadine”, 5 Bocah di Cianjur Alami Keracunan
Setelah dikonsumsi, parasetamol diproses tubuh dan menghasilkan senyawa metabolit bernama N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI).
Dalam jumlah kecil, NAPQI akan dinetralkan oleh zat glutathione sehingga tidak berbahaya.
Namun, jika parasetamol dikonsumsi dalam jumlah besar, NAPQI akan menumpuk di hati dan memicu kerusakan organ tersebut, bahkan bisa menyebabkan kematian sel hati.
Kondisi ini dikenal sebagai keracunan parasetamol.
Risiko kerusakan hati akibat parasetamol juga meningkat pada lansia, penderita gangguan hati, dan mereka yang sering mengonsumsi alkohol.
Tanda-Tanda Keracunan Parasetamol
Keracunan bisa terjadi setelah sekali mengonsumsi parasetamol dalam jumlah sangat besar, atau karena konsumsi berulang melebihi dosis aman. Gejalanya meliputi:
- Mual dan Muntah
Ini merupakan gejala awal yang menandakan gangguan pada saluran cerna akibat dosis berlebih.
- Kulit dan Mata Menguning
Merupakan tanda dari kerusakan hati yang sudah cukup parah. Biasanya terlihat jelas di bagian putih mata (sklera).
- Penurunan Kesadaran hingga Koma
Dalam kasus yang sangat berat, keracunan parasetamol dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran.
Dosis Aman Parasetamol
Untuk menghindari efek samping, dosis parasetamol yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah maksimal 4 gram per 24 jam, atau sekitar 75 mg per kilogram berat badan.
Melebihi batas ini sudah dianggap sebagai overdosis.
Overdosis akut biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih dari 4 gram dalam waktu kurang dari satu jam. Hal ini bisa terjadi secara tidak sengaja, atau dalam kasus tertentu, disengaja untuk membahayakan diri sendiri.
Meskipun tergolong aman, parasetamol tetap harus digunakan secara bijak. Jangan mengonsumsi melebihi dosis yang disarankan.
Jika gejala tidak membaik atau Anda mengalami tanda-tanda kerusakan hati, segera konsultasikan ke dokter. .
[Redaktur: Ajat Sudrajat]