Apabila ada perubaha data KRS, BKKBN memiliki kewenangan untuk menyampaikan KRS pengganti
“Selama pelaksanaan program bantuan pangan ini kami terus bersama BKKBN. Dengan dukungan data yang akurat dan update, maka bantuan pangan penanganan stunting ini dapat tersalurkan tepat sasaran kepada keluarga yang membutuhkan. Hal ini memberikan dampak positif bagi pengentasan stunting di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga:
Dosen Politeknik Agroindustri dan SMK Krida Taruna Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Subang
Selain dua instansi tersebut, Sis Apik juga menyebutkan, pentingnya dukungan pemerintah kecamatan serta kelurahan dan desa dalam memastikan bantuan pangan terdistribusi tepat waktu dan tepat sasaran.
“Pemerintah kecamatan dan desa/kelurahan menjadi representasi pemerintah daerah terdepan dalam mengawal program ini. Untuk menyukseskan program ini kami pastikan akan terus bermitra dengan para stakeholder tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, dijelaskannya, untuk penyaluran tahap 1 (pertama) tahun 2024 sampai dengan 26 Agustus ini ID FOOD telah disalurkan sebanyak 909 ribu paket bantuan telur ayam dan daging ayam penanganan stunting.
Baca Juga:
Perkuat Lini Bisnis Perikanan, Ekspor Perikanan ID FOOD Meningkat
Jumlah tersebut merupakan total paket bantuan yang telah disalurkan di 7 provinsi yaitu, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan Sulawesi Barat.
Sesuai penugasan Badan Pangan Nasional, ID FOOD akan menyalurkan bantuan dengan alokasi perbulan sebanyak 1,4 juta paket bagi 1,4 juta KRS.
"Untuk tahap pertama ini akan dilakukan penyaluran sebanyak 3 kali dalam 3 bulan, sehingga total rencana penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap pertama di 2024 sebanyak 4,3 juta paket bagi 1,4 juta KRS. Artinya masing-masing KRS akan mendapatkan 3 kali bantuan dalam 3 bulan,” pungkasnya.