Virus rabies yang masuk ke tubuh manusia akan mulai melakukan replikasi di jaringan otot sekitar lokasi gigitan, naik ke otak, berkembang biak, kemudian menjalari seluruh organ tubuh.
Meski demikian, kata Novie, tidak semua gigitan anjing mengandung penyakit rabies. Saat seseorang tergigit anjing, penanganan awal adalah bersikap tenang, mencuci luka dengan air mengalir dengan sabun, detergen, atau antiseptik, agar virus terbawa keluar selama 10-15 menit.
Baca Juga:
Orang Tua Wajib Tahu! Cara Menjemur Bayi yang Benar dan Aman
Setelah itu, segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit.
Sebelum mendapatkan vaksin atau serum anti-rabies, kata Novie, seseorang harus mencermati status wilayah terjadinya peristiwa gigitan, cara terjadinya gigitan (berasal dari provokasi atau non-provokasi), luka gigitan (letak, jumlah, keadaan luka), dan status vaksinasi hewan yang menggigit.
"Rekomendasi dari WHO kurang lebih sama, kalau cuma kena jilatan cukup dicuci saja, tidak perlu divaksin. Sedangkan bila luka terbuka, apalagi banyak, berarti lihat status endemisitas apakah wilayah rabies atau tidak," tutup Novie.
Baca Juga:
Kewaspadaan Terhadap Pneumonia Akibat 'Mycoplasma Pneumoniae' Pada Anak di Indonesia
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.