WahanaNews.co | Penyebab hingga penanganan tepat terkait penyakit leptospirosis/biasa disebut kencing tikus yang akhir-akhir ini kasusnya meningkat di beberapa daerah di Indonesia mendapat respon dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Menurut Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Semarang Dr dr. Muchlis Achsan Udji Sofro SpPD KPTI MKM FINASIM, penyebab leptospirosis dapat dialami manusia ialah bakteri bernama Leptospira interrogans dan biasanya terjadi di daerah rawan banjir atau memiliki genangan air seperti area persawahan.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
"Selain itu biasa dialami juga oleh orang yang hygiene (kebersihannya) tidak terjaga seperti jarang cuci tangan, memiliki luka terbuka yang tidak diobati terutama kulit pecah-pecah," katanya.
Muchlis mengatakan bakteri Leptospira bisa menjangkiti manusia lewat binatang khususnya tikus.
Bakteri tersebut tersebar lewat urine tikus dan berpindah ke genangan air atau banjir sehingga akhirnya menyebabkan manusia mengalami Leptospirosis.
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
Sementara Ketua Divisi Penyakit Infeksi KSM Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mengatakan gejala umum yang dialami penderita Leptospirosis ringan ialah demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot.
Namun untuk penderita Leptospirosis akut biasanya dapat terjadi infeksi pada organ tubuh penting lainnya, ditandai dengan pendarahan seperti gusi berdarah atau batuk berdarah serta kulit yang menguning.
Penyakit ini umumnya menjangkiti orang dewasa mengingat mobilitas orang dewasa di tengah kondisi banjir lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak sehingga potensi terinfeksinya juga lebih besar.