Muchlis mengatakan untuk penanganannya apabila seseorang mengalami gejala-gejala yang disebutkan ada baiknya segera berkonsultasi pada dokter.
"Pengobatan Leptospirosis itu dalam keadaan ringan atau sedang 85 persen mudah sekali cukup diberikan antibiotik doksisiklin dan amoksisilin. Selama tujuh hari pengobatan sudah selesai," ujar Muchlis.
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
Meski demikian untuk orang yang dinyatakan mengalami leptospirosis akut akan mendapatkan khusus di rumah sakit dengan injeksi cefriaxone.
Karena biasanya leptospirosis akut bisa menyebabkan kerusakan lainnya pada organ-organ penting seperti jantung (miokarditis), hati (hepatitis), hingga ginjal.
Apabila tidak ditangani dengan tepat leptospirosis dapat menyebabkan kematian
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
Sebagai langkah pencegahan dari penyakit ini, Muchlis menyarankan khususnya untuk masyarakat di daerah rawan banjir agar dapat terus menjaga kebersihannya.
Adapun di Indonesia berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan pada Desember 2022 terdapat 1.408 kasus leptospirosis, sebanyak 139 kasus di antaranya dinyatakan meninggal.
Beberapa daerah dengan laju kasus tinggi pada periode tersebut di antaranya Jawa Tengah dengan 502 kasus dan Case Fatality Rate (CFR) berkisar 13.94 persen.