"Kalau pertolongan pertama di rumah tentunya secara umum pada anak dengan diare, pertama ada demam bisa diberikan obat penurun demam. Lalu (mengatasi) muntahnya cukup sering bisa diberikan kalau di rumah anti muntah, supaya tidak dehidrasi. Lalu, minum harus cukup. Diare juga membuat dehidrasi. Pertolongn pertama di rumah air putih pun boleh," ucapnya.
Menurut Muzal, jika dengan penanganan pertama gejala yang dirasa sudah membaik tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Namun, jika masih kondisi memburuk dapat dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga:
IDAI Ingatkan Rabies Bisa Menular Lewat Luka Terbuka
"Kalau sama sekali menghilang dengan pertolongan pertama ya itu kemungkinan besar diare biasa yang kejadian endemis ya. Kalau masih sebaiknya dibawa ke RS. Dilihat saja kondisinya, kalau seger enggak perlu," jelasnya.
Sekadar informasi, fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus di 12 negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, dalam dua pekan terakhir atau hingga 30 April 2022, dilaporkan tiga pasien anak meninggal saat dirawat di RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.