WahanaNews.co | Banyak kebiasaan buruk pemicu kanker kulit yang tidak disadari dan tidak segera diatasi.
Sering kali pemicunya berkaitan dengan paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Baca Juga:
Cinta Ramlan Mati Suri: 3 Jam Tanpa Tanda Kehidupan hingga Bertemu Cahaya
Mengutip Cleveland Clinic, sinar ultraviolet dari matahari bisa merusak DNA di kulit Anda, menyebabkan sel-sel abnormal terbentuk.
Sel-sel abnormal ini dengan cepat membelah dengan cara yang tidak teratur, membentuk massa sel kanker.
Sehingga, kanker kulit paling sering terlihat di area kulit yang terpapar sinar matahari, seperti wajah (termasuk bibir), telinga, leher, lengan, dada, punggung atas, tangan dan kaki.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Meski, kanker kulit bisa juga berkembang di area kulit yang kurang terpapar sinar matahari dan lebih tersembunyi, seperti di antara jari-jari kaki, di bawah kuku, di telapak tangan, telapak kaki, dan di area genital Anda.
Lalu, apa saja kebiasaan buruk yang mungkin tidak Anda sadari bisa menjadi pemicu kanker kulit? Berikut ulasan ringkasnya:
1. Merokok
Mengutip Best Life, merokok tidak hanya mengundang risiko kanker paru-paru, tetapi juga bisa menjadi pemicu kanker kulit.
Menurut Skin Cancer Foundation, menghirup semua racun dalam rokok dapat meningkatkan risiko mengembangkan karsinoma sel skuamosa di bibir Anda sebesar 52 persen.
Karsinoma sel skuamosa adalah istilah untuk kanker kulit yang terbentuk di sel skuamosa pada lapisan epidermis.
Menurut Harvard Health Publishing, rokok yang dibakar mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya.
Banyak di antaranya dapat mengiritasi dan membunuh sel sehat dalam tubuh, sehingga menyebabkan penyakit berbahaya.
2. Menggunakan tanning bed
Mengutip Best Life, banyak penelitian menemukan bahwa menggunakan tanning bed memiliki efek negatif bagi kesehatan kulit.
Menurut Skin Cancer Foundation, jika Anda menggunakan tanning bed terus-menerus memberikan Anda efek dengan tingkat mengkhawatirkan.
Karena hanya satu sesi penggunaan tanning bed dapat meningkatkan risiko melanoma sebesar 20 persen, karsinoma sel basal sebesar 29 persen, dan karsinoma sel skuamosa sebesar 67 persen.
3. Tidak melindungi mata dari paparan UV
Mengutip Best Life, penting untuk melindungi mata dari paparan UV matahari, salah satunya dengan menggunakan kacamata.
Kacamata tidak hanya berguna untuk fesyen, tetapi ada manfaatnya untuk melindungi kelopak mata Anda yang tipis dari paparan UV pemicu kanker kulit.
Oleh karenanya Skin Cancer Foundation, menyarankan untuk memakainya saat Anda akan terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.
4. Tidak menggunakan tabir surya dengan benar
Mengutip Genesis Medical, banyak orang memiliki kebiasaan buruk dalam memakai tabir surya, yaitu tidak dengan benar memakainya, jadi gagal melindungi kulit dari paparan UV, pemicu kanker kulit.
Untuk menghindari efek paparan UV, Anda perlu menggunakan tabir surya setiap 2 jam, setelah berenang, atau berkeringat berlebihan di luar ruangan.
Penting juga untuk memastikan tabir surya yang digunakan memiliki spektrum luas, yaitu melindungi kulit dari UVA dan UVB.
Lalu, tabir surya yang baik adalah yang tahan air dengan SPF 30 atau lebih tinggi.
Disarankan untuk mengoleskan tabir surya di seluruh bagian tubuh Anda yang tidak tertutup, termasuk wajah, telinga, leher depan dan belakang, serta punggung kaki.
5. Menggunakan pakaian pendek
Mengutip Genesis Medical, di cuaca panas dan lembab banyak orang memiliki kebiasaan menggunakan celana pendek dan tank top.
Pakaian pendek seperti itu tidak memberikan perlindungan lebih pada kulit Anda. Justru, kemungkinan kebiasaan ini menjadi pemicu kanker kulit. Apalagi, Anda tidak menggunakan tabir surya dengan benar.
Pakar kesehatan menyarankan untuk mempertimbangkan kesehatan kulit saat berpakaian.
Disarankan menggunakan pakaian lebih panjang yang nyaman dan bisa memberikan perlindungan lebih untuk kesehatan kulit.
6. Menghindari sayuran
Mengutip Best Life, kebiasaan menghindari sayuran tidak menguntungkan dalam menjaga kesehatan kulit. Ini bisa menjadi pemicu kanker kulit.
Menurut National Cancer Institute, sayuran silangan dipecah menjadi indoles dan isothiocyanate.
Dua senyawa tersebut terbukti mampu mencegah perkembangan kanker saat Anda memakannya.
Plus, sayuran juga menjaga sistem imun tubuh Anda tetap sehat, yang berguna saat tubuh Anda melawan patogen penyebab penyakit.
7. Cuek dengan tanda-tanda masalah kulit
Mengutip Genesis Medical, tanda-tanda kanker kulit bisa dideteksi dini dengan rajin memeriksa kondisi kesehatan Anda sendiri.
Sayangnya, kebanyakan orang memiliki kebiasaan buruk dengan tidak perhatian dengan tanda-tanda masalah kulit yang muncul.
Para ahli merekomendasikan untuk Anda memeriksa setiap inci kulit di tubuh Anda sebulan sekali dan mencari tanda-tanda peringatan kanker kulit dengan menggunakan cermin ukuran penuh.
Pertama, periksa kulit Anda dari ujung kepala hingga ujung kaki. Carilah sesuatu yang baru, berubah atau tidak biasa.
Kanker kulit muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatan yang terkait dengan karsinoma sel basal (BCC), karsinoma sel skuamosa (SCC), melanoma, karsinoma sel merkel (MCC), prakanker keratosis aktinik (AK), dan kanker kulit langka.
Mengutip Skin Cancer Foundation, tanda-tanda tidak biasa harus Anda perhatikan karena bisa mengarah pada kanker kulit meliputi:
Pertumbuhan bercak kulit yang bertambah besar dan tampak seperti mutiara, transparan, kecoklatan, hitam, atau beraneka warna.
Tahi lalat, tanda lahir, atau bintik coklat yang bertambah besar, tebal, berubah warna atau teksturnya.
Bintik atau luka yang terus gatal, sakit, berkerak, berkeropeng atau berdarah.
Luka terbuka yang tidak sembuh dalam waktu tiga minggu. [rin]