"Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan
komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk
mengadopsi label baru ini," ujarnya.
Secara historis penyakit sering dinamai berdasarkan lokasi
yang dianggap titik mula asal penyebaran, seperti salah satunya virus Ebola,
yang namanya diambil dari sungai Kongo.
Baca Juga:
Belanda Deteksi Subvarian Omicron Centaurus, Seperti Apa?
Namun, penamaan semacam itu dianggap dapat mencoreng
sejumlah wilayah dan seringkali tidak akurat, seperti halnya dengan "flu
Spanyol" pada 1918. Hingga kini, asal-usulnya tidak diketahui.
Dikutip USA Today, menyebut "varian Afrika Selatan" dianggap
bisa membuat siapapun takut untuk berkunjung ke Afrika Selatan, hingga kepada
orang yang datang dari wilayah itu.
Beberapa waktu lalu pemerintah India memerintahkan platform
media sosial untuk menghapus berita yang merujuk pada "varian India".
Baca Juga:
Dalam Sepekan Kasus Covid RI Naik 57,6 Persen
Perintah dari otoritas India itu dianggap sebagai contoh
kepekaannya terhadap tuduhan bahwa mereka telah salah menangani pandemi
Covid-19.
Kebencian dan aksi intimidasi kepada etnia Asia telah
meningkat akibat menyebarnya virus Sars-CoV-2. Hal itu lantaran penyebaran
virus pertama dideteksi di Wuhan, China.
Kelompok anti-ekstremis Amerika Serikat mengatakan
peningkatan serangan terhadap orang Asia-Amerika sebagian disebabkan oleh
Donald Trump, yang menyebut Covid-19 sebagai "virus China".