WahanaNews.co | Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan jika varian SARS-CoV-2 B.1640.2 atau varian IHU diduga lebih kebal terhadap vaksin Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menerangkan, dugaan itu masih dalam proses penelitian dan analisis lantaran varian IHU baru diidentifikasi pada 29 Desember 2021 di Prancis. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan varian IHU sebagai Variant Under Monitorig (VuM) yang artinya risiko penularan varian tersebut masih diteliti dan diawasi.
Baca Juga:
TP PKK Kolaka Utara Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting bagi Pelajar
"Varian IHU di Prancis mengandung 46 mutasi, diduga lebih kebal terhadap vaksin," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (6/1).
Kendati demikian, Zubairi meminta publik tak terlalu khawatir lantaran varian ini belum menunjukkan karakteristik yang lebih kuat dari pada varian Omicron. Saat ini, varian IHU masih minim ditemukan dengan 12 kasus di Kota Marseille, Prancis.
Selain itu, tidak ditemukan tata nama atau nomenklatur varian IHU dalam virus Corona. IHU merupakan kepanjangan dari The Instituts hospitalo-universitaires (IHU) yang salah satu stafnya melaporkan dugaan temuan mutasi virus tersebut.
Baca Juga:
Dr. Rudi Iskandar Terpilih Sebagai Ketua IDI Tapsel 2023-2026 dalam Muscab Serentak
"Masih diselidiki oleh WHO, terlalu dini untuk mengkhwatirkan IHU," lanjut Zubairi.
Varian IHU mulanya diidentifikasi pada 12 orang di Pegunungan Alpen selatan, bersamaan ketika Omicron ditemukan di Afrika Selatan tahun lalu. Mutasi IHU pertama kali ditemukan oleh peneliti di IHU Mediterranee Infection, Prancis. Penelitian itu dipimpin oleh ilmuwan Didier Raoult.
Menurut para peneliti, pasien pertama yang diidentifikasi dengan varian tersebut telah divaksinasi dan baru saja kembali dari Kamerun. Laporan temuan tersebut kemudian diunggah dalam sebuah makalah yang diterbitkan di medRxiv, pada akhir Desember lalu. Namun penelitian itu belum ditinjau sejawat atau belum peer-review. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.