WahanaNews.co | Bagaimana
cara mengetahui sudah sembuh dari Covid-19 dan tidak akan menularkan virus ke orang lain?
Dokter mengatakan ada 2 syarat yang harus dipenuhi. Selain
itu, selama isoman, dokter juga menyarankan untuk membatasi konsumsi garam dan
gula.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Selain mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga, puasa juga
bisa mengaktifkan autofagi yang membuat tubuh bisa bertahan dari infeksi.
Cara mengetahui sembuh dari Covid-19 Dokter RA Adaninggar,
SpPD, spesialis penyakit dalam di Surabaya mengatakan bahwa definisi
"sembuh" berarti sudah melewati masa penularan dan gejala klinis
sudah hilang.
Kedua syarat ini harus dipenuhi bersamaan, tidak boleh hanya
salah satu. Tapi tentunya ada perbedaan dalam menentuan kesembuhan di antara
mereka yang bergejala ringan dan sedang atau yang berat. Menurut WHO dan
Kemenkes, masa penularan virus corona adalah 10 hari.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Untuk pasien gejala ringan, isolasi mandiri dilakukan selama
10 hari, ditambah waktu isolasi tambahan hari sampai gejala hilang. Tapi, tidak
sampai di situ.
"Nanti setelah gejalanya hilang, harus ditambah lagi
minimal tiga hari dia bebas gejala, terutama demam dan batuk, baru dibilang
sembuh," katanya.
Pasien juga akan menerima surat keterangan dari dokter atau
puskesmas yang sejak awal memonitor, yang menyatakan mereka sudah menjalani
isolasi dan sudah sembuh. "Jadi tidak pakai swab PCR," kata dr Ning.
Bagaimana kalau gejala sudah membaik tapi isolasinya belum
sampai 10 hari? "Itu belum tentu sembuh, dia masih menular," kata dr
Ning.
"Ada orang tidak paham kadang-kadang, mereka tes PCR
satu kali negatif saja sebelum 10 hari, meski pun ada batuk-batuk, untuk
keluar. Itu juga salah."
Sementara bagi mereka yang bergejala sedang atau berat
biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dokter yang akan menentukan
sudah atau belum sembuhnya pasien dengan melihat gejala klinisnya.
Saat isoman, konsumsi gula dan garam harus dibatasi Pasien
Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah harus memperhatikan setiap
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Pasalnya, asupan harian sangat
memengaruhi daya tahan tubuh dalam melawan berbagai infeksi dan penyakit.
dr. Arti Indira, Sp.GK, M.Gizi, dokter spesialis gizi,
mengatakan bahwa membatasi konsumsi gula dan garam penting dilakukan selama
isolasi mandiri.
"Jangan sampai sedang karantina di rumah tetapi pesanan
makanan onlinenya seperti ini (minuman kemasan dengan kadar gula tinggi)," ujar
dr. Arti.
Menurut dr. Arti, minuman dengan kadar gula tinggi akan
meningkatkan risiko penyakit penyerta dan membuat metabolisme tubuh tidak
maksimal. [dhn]