WahanaNews.co | Minyak goreng, pada dasarnya, bisa digunakan lebih dari sekali.
Namun, amankah jika penggunaan minyak goreng malah berkali-kali?
Baca Juga:
RSUI-Sania Royale Rice Band, Seminar Atasi Stroke dengan Gamma Oryzanol: Metode Memasak Minyak Goreng Sehat
Setelah harga minyak goreng naik, berbagai cara dilakukan oleh masyarakat agar bisa berhemat.
Salah satunya dengan tidak mengganti minyak goreng saat akan memasak.
Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, masyarakat harus betul-betul memerhatikan ciri-ciri minyak goreng yang masih boleh atau tidak bisa lagi digunakan.
Baca Juga:
P3PI Dorong Peningkatan Standar Higienis di Pabrik Kelapa Sawit menuju Kelayakan Food Grade
Ciri pertama adalah adanya perubahan pada warna pada minyak goreng.
Pada minyak yang baru, warna terlihat kuning keemasan dan jernih.
Namun, semakin sering digunakan untuk menggoreng, warnanya bisa berubah menjadi gelap.
Nah, minyak goreng yang sudah terlihat lebih hitam dan berbusa tidak layak untuk digunakan.
Untuk mengetahui ciri kedua adalah dengan cara dicium.
Jika minyak mengeluarkan bau yang tidak sedap atau tengik, maka itu mengindikasikan minyak tidak bisa digunakan kembali.
"Ketiga, dilihat banyak remah-remah atau sisa goreng bercampur dalam minyak tersebut. Dan digunakan lebih dari dua sampai tiga kali. Itu tidak boleh digunakan lagi," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Senin (21/3/2022).
Ia pun mengatakan, jika ingin makan gorengan yang lebih sehat, amannya adalah menggoreng sendiri.
Karena konsumen bisa tahu bagaimana kualitas dari minyaknya.
Selain itu, minyak yang aman digunakan adalah satu kali.
Atau maksimal sebanyak 2-3 kali.
Setelah itu, jangan digunakan lagi. [gun]