Beberapa di antaranya delirium akibat gangguan kognitif yang
bersifat fluktuatif seperti yang terjadi pada ensefalopati uremikum serta
gangguan kognitif yang bersifat terus-menerus seperti pada demensia.
Meski begitu, lanjut Fajar, bukan berarti pasien berusia
muda tidak bisa terkena delirium. Ditemukannya delirium pada pasien COVID-19
usia muda menandakan adanya ensefalopati akibat gangguan pernafasan yang berat.
Baca Juga:
Anda Jarang Berolahraga? Berikut Tips Cara Memulainya
Selain itu, delirium juga dapat terjadi pada pasien-pasien
yang mendapat obat-obatan psikotropika karena kondisi penyakit tertentu. Oleh
sebab itu, peran keluarga sangat penting untuk memberikan informasi tentang
riwayat penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien kepada petugas medis
saat pasien dirawat.
Delirium pada pasien COVID-19 disebutkan Fajar berhubungan
dengan kegagalan sistem multi-organ. Karenanya pasien COVID-19 dengan gejala
berat berisiko empat kali lipat mengalami delirium.
"Delirium pada COVID-19 berhubungan dengan pemanjangan
masa rawat inap (length of stay) hingga 3x lipat,"ucapnya.
Baca Juga:
Jaksa Agung: Pengoplosan Pertamax di Masa Pandemi Bisa Berujung Hukuman Mati
Dalam jangka panjang delirium berhubungan dengan outcome
fungsional yang lebih buruk pada pasien-pasien COVID-19 yang dirawat. Sebab,
pasien membutuhkan pemantauan jangka panjang untuk menilai beban akibat
delirium yang sebenarnya.
Sementara pada beberapa pasien COVID-19 dengan gejala ringan
yang tidak membutuhkan rawat inap, lanjut Fajar, dilaporkan mengalami gangguan
konsentrasi yang terus-menerus dan penurunan memori jangka pendek (brain fog).
Oleh sebab itu evaluasi sistem saraf dan kognitif menjadi penting untuk
menegakkan diagnosis lebih lanjut serta untuk menentukan terapi rehabilitasi
yang dibutuhkan pasien.
"Karenanya kenali dan waspadai delirium yang dapat
menjadi gejala awal COVID-19. Segera periksakan ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat bila ada keluarga yang dicurigai mengalami kondisi delirium,"
pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.