WahanaNews.co | Tidak banyak orang yang tau apa sih yang terjadi jika kita mengalami antraks?
Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis.
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Perketat Pengawasan Arus Ternak di Perbatasan
Bakteri tersebut bisa masuk ke tubuh manusia ketika kita bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi daging hewan yang terkontaminasi.
Anthrax dapat menyebabkan penyakit parah pada manusia dan hewan.
Efek antraks pada tubuh
Baca Juga:
Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu Dorong Penggunaan Teknologi Inseminasi Buatan
Bakteri penyebab antrak akan membuat spora.
Jika masuk ke tubuh saat kita menghirup udara, spora ini akan aktif dan berkembang biak, lalu menghasilkan racun dan menyebabkan penyakit parah.
Saat pertama kali masuk ke tubuh, spora akan menyebar ke kelenjar getah bening di dada dan menyebabkan masalah pernapasan.
Secara lambat laun, spora akan menyebar ke seluruh tubuh dan membuat badan kita menjadi shock.
Selain itu, kita juga bisa mengalami demam dan menggigil, nyeri dada, sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, dan nyeri tubuh.
Spora dari bakteri penyebab antraks juga bisa masuk melalui luka di kulit.
Pada akhirnya, hal ini memicu infeksi, seperti munculnya benjolan dan bengkak di sekitar luka.
Jika spora dari bakteri antraks tertelan, maka pencernaan kita bisa berada dalam bahaya.
Biasanya, kondisi ini terjadi setelah kita mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi.
Gejala yang bisa muncul saat spora penyebab antraks tertelan, di antaranya pembengkakan leher, sakit tenggorokan, diare, hingga pingsan.
Munculnya gejala antraks bisa membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu setelah Anda terinfeksi.
Apa yang harus dilakukan saat terinfeksi antraks?
Untuk mendeteksi adanya infeksi antraks, biasanya dokter akan melakukan tes darah, antibodi, atau tes rontgen dada.
Jika infeksi yang terjadi serius, Anda perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pengobatan antraks biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik, prosedur khusus untuk membersihkan luka, atau penggunaan alat bantu pernapsan.
Untuk mencegah antraks, Anda bisa melakukan vaksinasi.
Sayangnya, vaksinasi antraks biasanya disediakan untuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut, seperti anggota militer atau pekerja ternak.
Anda juga bisa menghindari antraks dengan menghindari makan daging mentah atau kurang matang.
Anda juga perlu menghindari kontak dengan ternak, produk hewan, dan bangkai hewan.[eta/Kompas]