WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendapati remote TV di dalam kulkas, atau kesulitan mengingat nama keponakan sendiri? Jika iya, mungkin itu bukan hanya karena kelelahan atau faktor usia.
Bisa jadi, otak Anda sedang kekurangan nutrisi penting.
Baca Juga:
Kelengkeng, Buah Kecil dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh
Bukan lapar akan makanan, melainkan kekurangan vitamin yang krusial untuk menjaga kinerja otak tetap optimal.
Banyak orang menganggap kepikunan hanya menyerang lansia, padahal gejala gangguan kognitif bisa muncul lebih dini, terutama bila tubuh tidak mendapat asupan nutrisi tertentu.
Lantas, vitamin dan zat gizi apa saja yang berpengaruh terhadap kesehatan otak?
Baca Juga:
Wagub Jakarta Rano Karno Sampaikan Pentingnya Pembiasaan Minum Susu
1. Vitamin B
Vitamin B12 (kobalamin) dan folat (vitamin B9) berperan vital dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa memicu gejala mirip demensia, seperti pelupa, kebingungan, hingga kesemutan di tangan dan kaki.
Bahkan, beberapa kasus pikun menunjukkan perbaikan setelah penderitanya diberi suplemen B12.
Vitamin B12 banyak ditemukan dalam ikan, telur, dan produk susu, sedangkan folat terdapat dalam sayuran hijau seperti bayam, brokoli, buah jeruk, serta biji-bijian.
2. Vitamin D
Sering disebut sebagai "vitamin matahari", vitamin D sebenarnya juga penting bagi kerja otak karena membantu komunikasi antar sel saraf.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko gangguan memori, kognitif, bahkan kondisi seperti skizofrenia.
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D, disarankan berjemur di bawah sinar matahari serta mengonsumsi makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, dan susu yang difortifikasi.
3. Vitamin E
Sebagai antioksidan kuat, vitamin E berfungsi melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan proses penuaan.
Kekurangan vitamin ini bisa mempercepat penurunan kognitif, terutama pada orang lanjut usia.
Sumber vitamin E antara lain kacang-kacangan, minyak nabati, dan alpukat.
4. Omega-3
Meski bukan vitamin, asam lemak omega-3 tak kalah penting. Komponen utamanya, EPA dan DHA, membantu mengurangi peradangan di otak, memperkuat koneksi antar neuron, serta meningkatkan produksi neurotransmitter.
Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan rutin omega-3 dapat memperlambat penurunan daya ingat, terutama pada penderita Alzheimer di tahap awal.
Sumber omega-3 yang baik antara lain ikan laut dalam seperti salmon dan tuna, chia seeds, flaxseeds, serta suplemen minyak ikan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]