WahanaNews.co | Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan munculnya risiko jika jarak melahirkan terlalu dekat, misalnya berjarak kurang dari tiga tahun. Hal itu bisa memicu stunting atau kekerdilan anak dan autisme.
Ini biasanya terjadi saat muncul rasa cemburu kakak, ketika adiknya lahir. Gejala itu ditunjukkan dengan sikap anak yang sulit diatur sehingga orangtua kewalahan. Anak yang baru lahirpun rentan tidak terurus dengan baik.
Baca Juga:
Senyum Bahagia Wilhelmi, Bayinya Bisa Keluar dari Rumah Sakit Setelah Sempat Tertahan Akibat Kendala Biaya
"Maka itu KB penting agar kelahiran bisa diberi jarak yang memadai," kata Hasto Wardoyo, di Yogyakarta, Sabtu (27/5).
Oleh karena itu Kepala BKKBN menyatakan butuh sosialisasi secara intensif kepada masyarakat. Itu supaya mereka paham risiko melahirkan dengan jarak kurang dari tiga tahun.
Demi meningkatkan sosialisasi itu, kantor KB di berbagai daerah akan disiapkan anggaran dengan alokasi khusus. "Kami siapkan antara Rp 2-3 miliar untuk pelayanan KB," ujar Hasto Wardoyo.
Baca Juga:
BKKBN Sebut 57 Persen Ibu Melahirkan Alami Baby Blues
Namun mantan Bupati Kulon Progo itu bangga karena DI Yogyakarta masuk peringkat tiga besar nasional dalam penanganan stunting. Dengan persentase sekitar 16 persen.
Untuk urutan pertama adalah Provinsi Bali, disusul Provinsi DKI Jakarta. "Satu di antara kunci menurunkan stunting adalah jumlah anak jangan terlalu banyak," ujar Hasto Wardoyo. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.