WahanaNews.co | Wilhelmi Nasution bisa tersenyum bahagia karena anak bungsunya Satria Elgatra yang lahir 3 Januari 2024 lalu sudah bisa pulang setelah sebelumnya tertahan di rumah sakit akibat kendala biaya.
Satria Elgatra merupakan anak ke-7 dari Wilhelmi Nasution (39) dan Slamat Harahap (44) warga Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Baca Juga:
Kemensos Bangun Posko Khusus Bagi Kelompok Rentan Penyintas Lewotobi
Satria lahir di salah satu klinik di Padangsidimpuan pada Rabu, 3 Januari 2024 dengan berat badan normal 3.500 gram, namun kondisinya tidak menangis, tubuhnya membiru, serta detak jantungnya ada tetapi susah bernafas.
Satria kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Padangsidimpuan agar perawatannya bisa lebih baik.
Namun saat diperbolehkan ke luar rumah sakit, kedua orangtua bayi Satria tidak mempunyai uang untuk membayar biaya perawatan sehingga bayi tersebut tertahan di rumah sakit.
Baca Juga:
Dapur Umum Kemensos Layani Ribuan Pengungsi Erupsi Lewotobi
“Satria lahir tanggal 3 Januari 2024 di klinik, setengah jam dia lahir tetapi tidak menangis. Akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Tanggal 7 Januari Satria sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Namun terkendala biaya, akhirnya tanggal 10 baru bisa pulang dari rumah sakit,” ujar Wilhelmi.
Bayi Satria Elgatra akhirnya bisa keluar dari rumah sakit pada (10/01) setelah mendapat bantuan donasi dari Yayasan Burangir dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya serta sisa tunggakan rumah sakit dilunasi oleh pihak Pj. Walikota Padangsidimpuan.
Setelah bayi Satria Elgatra mendapat perawatan di rumah, Kemensos melalui Direktorat Rehabiltiasi Sosial Anak dan Sentra Insyaf di Medan, melakukan berbagai langkah lanjutan respon kasus.