Dikatakan, saat ini hanya ada 40 rumah sakit dari 514 kabupaten/kota yang mampu melakukan kateterisasi penyakit jantung (cathlab).
Upaya peningkatan dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, rumah sakit nasional maupun International.
Baca Juga:
Tukar Pengalaman, RS Adam Malik dan Arab Saudi Targetkan Operasi 15 Pasien Jantung
Di antaranya memberikan dana bantuan ke 150 rumah sakit untuk memenuhi Alkes, penandatanganan kerja sama dengan 24 provinsi untuk pengembangan layanan di RSUD serta pengampuan tindakan intervensi dan pembedahan jantung di 37 RS.
“Dengan distribusi yang merata dan optimalisasi jejaring rumah sakit nasional, ditargetkan seluruh daerah di Indonesia bisa melakukan kateterisasi pada 2027 dan sekitar 50% ditargetkan rampung pada 2024,” beber Wamenkes.
Jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular penyebab kematian tinggi di Indonesia. The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019, melaporkan sebanyak 245.343 meninggal akibat penyakit jantung koroner dan 50.620 meninggal karena penyakit jantung hipertensi di Indonesia.
Baca Juga:
Lukas Enembe Sempat Tolak Cuci Darah di RSPAD Gatot Soebroto
Jantung juga menjadi salah satu penyakit yang memakan biaya sangat besar. Menurut data BPJS Kesehatan pada 2022, penyakit jantung telah menghabiskan biaya kesehatan sebesar 12,14 triliun.
Kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan. Termasuk dari ASMIHA dan PERKI untuk mendukung pemerintah menangani masalah kesehatan jantung, utamanya melalui edukasi kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.