WahanaNews.co | Kasus Covid-19 di Afrika Selatan (Afsel) terus mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir.
Pakar kesehatan di Afsel memperkirakan negaranya sudah melewati puncak gelombang Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Lakukan Kunker 4 Negara di Kawasan Afrika
Peneliti senior di Departemen Vaksin dan Penyakit Menular Universitas Witwatersrand, Martah Nunes, mengamini indikasi tersebut setelah melihat fakta-fakta di lapangan.
Menurut Nunes, penurunan ini sudah terpantau sejak pekan lalu. Pada Kamis pekan lalu, Afsel mencatat 27 ribu kasus baru.
Setelah itu, kasus Covid-19 di Afsel terus turun hingga ke angka 15.424 pada Selasa (21/12).
Baca Juga:
KPK Temukan Keberadaan Buronan e-KTP di Afrika Selatan, Tapi Tak Bisa Tangkap
"Penurunan kasus nasional ditambah penurunan berkelanjutan di Provinsi Gauteng, yang selama beberapa pekan belakangan menjadi pusat penularan, mengindikasikan bahwa kita sudah melewati puncaknya," ujar Nunes kepada Associated Press, Rabu (22/12).
Ia kemudian berkata, "Gelombang (Omicron) ini pendek dan untungnya tidak terlalu parah dari segi rawat inap dan kematian. Dalam dunia epidemiologi, peningkatan tajam seperti pada November lalu memang biasanya diikuti dengan penurunan tajam."
Meski demikian Nunes menganggap masih terlalu dini untuk menyebut bahwa Afsel sudah melewati puncak gelombang Omicron.
Nunes kemudian membahas bahwa positivity rate Afsel masih 29 persen. Meski turun, tingkat positif ini masih lebih tinggi dari periode sebelum Omicron ditemukan, yang hanya 2 persen.
Data ini mengindikasikan virus corona masih menyebar luas di masyarakat.
Kepala tim respons Covid-19 di Rumah Sakit Akademis Steve Biko, Veronica Uekermann, mengatakan bahwa Afsel juga harus waspada menjelang musim liburan akhir tahun.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita sudah melewati puncaknya. Masih banyak faktor eksternal lainnya, termasuk pergerakan selama musim liburan dan perilaku umum selama periode ini," katanya. [rin]