WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan sebanyak 38.462 kasus demam berdarah dengue (DBD) dari 213 kabupaten/kota di Indonesia.
"Kalau kasus DBD pada minggu ke 12 tahun 2024 itu capai 38.462 kasus dan angka kematiannya 316 kasus ya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada media, Jumat (29/3/2024).
Angka tersebut terbilang sangat tinggi ketimbang 2023. Pada pekan ke 12 tahun lalu, kasus DBD hanya 17.434 kasus sementara di 2024 meningkat 2 kali lipat.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
"Begitu juga angka kematian yang meningkat di pekan ke 12 tahun lalu itu 118 kasus. Sementara tahun ini di periode sama sudah 316 kasus," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat yang memiliki gejala DBD untuk ke fasilitas kesehatan. Gejala meliputi muntah terus menerus, nyeri perut, kaki dan tangan pucat, nadi melemah, lesu, urin yang menurun, dan sebagainya.
Meningkatnya kasus DBD di Indonesia dikarenakan faktor cuaca yang pengaruhi siklus kehidupan nyamuk yang juga meningkat.
Faktor-faktor penyebabnya karena pergeseran, climate change akan mempengaruhi penyakit. Salah satunya juga seperti DBD karena ada El Nino, pergeseran dari musim kemarau yang memanjang menjadi musim hujan.
Perubahan cuaca mempengaruhi nyamuk juga karena siklus kehidupan nyamuknya dari bertelur menjadi nyamuk dewasa juga menjadi lebih cepat. Alhasil terjadi peningkatan nyamuk aedes aegypti.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.