WahanaNews.co | Saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia menembus 136 orang. Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 68, dari data sebelumnya 68 kasus.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, penambahan kasus varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Semua kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," ujar Nadia berdasarkan keterangan tertulis, Sabtu (1/1).
Nadia pun mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian keluar negeri. Terutama ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi, yakni Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
"Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri," ujar Nadia.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Sebagai informasi, penambahan sebanyak 68 kasus Omicron baru tersebut, 11 di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Sebanyak 29 kasus Omicron tidak memiliki gejala.
Sementara 29 kasus bergejala ringan, satu gejala sedang, dan sembilan tanpa keterangan.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, Omicron kemungkinan cepat menular. Oleh karenanya, Nadia menyebut ada kemungkinan terjadi penambahan kasus Omicron sangat cepat.
Meski demikian, jika diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU, maka peningkatan penambahan kasus akan lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan. [rin]