WahanaNews.co - Proses penuaan adalah hal yang wajar bagi semua individu, namun sering kali menjadi perhatian yang mendalam bagi banyak orang.
Ternyata, masih banyak yang belum memahami bahwa penuaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni intrinsik dan ekstrinsik.
Baca Juga:
Waspada! Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Muncul di California AS
Penuaan intrinsik dipicu oleh faktor genetik yang dimiliki seseorang, sedangkan penuaan ekstrinsik dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, merokok, pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan bagaimana mengelola stres dalam kehidupan.
Dr. Neil Paulvin, seorang ahli Pengobatan Regeneratif, menyebutkan bahwa banyak individu seperti eksekutif, atlet, dan selebriti melakukan apa yang disebut "biohack" pada tubuh mereka untuk meningkatkan kesehatan melalui faktor ekstrinsik ini.
"Namun dari pengalangan saya, salah satu kesalahan terbesar yang dapat mempercepat proses penuaan adalah tidur yang tidak berkualitas," tegas Paulvin, seperti yang dilaporkan pada Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang, seringkali tidur menjadi korban baik karena pilihan maupun tuntutan kehidupan.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kualitas tidur memiliki peran kunci dalam menjalani kehidupan yang sehat.
Saat kita tertidur, tubuh memiliki kesempatan untuk melakukan regenerasi. Tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam membantu meningkatkan kesehatan sel dan jaringan, memperbaiki fungsi kognitif, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memberikan energi, serta mempercepat metabolisme.
Sementara itu, kekurangan tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain tekanan darah tinggi, depresi, obesitas, stroke, diabetes, dan penyakit jantung .
Kekurangan tidur juga dapat mengakibatkan:
Garis-garis halus dan penuaan dini pada kulit
Kulit kita terdiri dari sejumlah protein, termasuk kolagen dan elastin, yang berperan menjaga kekenyalan dan kehalusan kulit seiring bertambahnya usia.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi mutu serta kekuatan kolagen dan elastin ini, yang berujung pada munculnya garis-garis halus serta kulit yang kendur dan kehilangan kekencangan.
Gangguan kognitif
Pada rentang waktu pendek, kurang tidur bisa menimbulkan penurunan kemampuan motorik, melambatnya proses pengolahan informasi, menurunkan fokus dan kapasitas emosional, serta mengganggu kemampuan dalam penilaian.
Dalam jangka panjang, permasalahan tidur dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif, kerusakan daya ingat, dan bahkan penyakit Alzheimer.
Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh merupakan barisan pertama dalam pertahanan tubuh kita. Selama tidur, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan sel-sel yang membantu melawan patogen yang bisa menyebabkan penyakit. Pada akhir siklus tidur, sel-sel ini bermigrasi ke area tubuh yang membutuhkan perlindungan.
Sulit Melawan Patogen
Riset menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat mengakibatkan tubuh kesulitan melawan serangan patogen dengan efektif. Selain itu, proses pemulihan dari penyakit mungkin akan memakan lebih banyak waktu.
"Menjaga tidur yang nyenyak adalah cara utama untuk melambatkan proses penuaan," tegas Paulvin.
Banyak orang tidak menyadari dampak besar dari kekurangan tidur terhadap kesehatan secara menyeluruh.
Namun beruntungnya, ada perubahan gaya hidup sederhana yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas tidur, yakni:
1. Menjaga Konsistensi Tidur
Menyusun jadwal tidur yang tetap membantu menjaga ritme sirkadian normal. Terpapar sinar matahari pagi segera setelah bangun tidur membantu mengatur ulang jam biologis tubuh, menandakan bahwa waktu untuk bangun telah tiba, serta membantu memperlancar proses tidur di malam hari.
2. Mengurangi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Hindari mengonsumsi kafein minimal delapan jam sebelum tidur, dan alkohol minimal tiga jam sebelum tidur agar tidur lebih berkualitas.
3. Pembatasan Penggunaan Layar Sebelum Tidur
Paparan cahaya biru dari perangkat elektronik atau gadget telah terbukti mengganggu pola tidur.
4. Menciptakan Rutinitas Tidur yang Menenangkan
Mengadopsi kebiasaan seperti membaca buku atau mandi air hangat memberikan isyarat pada tubuh bahwa waktu untuk bersantai dan tidur sudah tiba, sehingga memudahkan proses tertidur.
5. Mengubah Kamar Tidur Menjadi Tempat Perlindungan
Siapkanlah kasur yang nyaman, seprai yang lembut, masker mata, atau perlengkapan lain yang dapat menciptakan relaksasi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]