WahanaNews.co | Salah satu gejala yang paling sering ditemui pada pasien Covid-19 varian Omicron adalah sakit tenggorokan. Mayoritas pasien memang mengeluhkan sakit tenggorokan.
Lalu, apa sebenarnya penyebab sakit tenggorokan dan bedanya dengan Omicron?
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Radang atau sakit tenggorokan biasanya ditandai dengan rasa nyeri seperti tersayat, kering, panas dan gatal hingga tercekat di daerah tenggorokan.
Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Marlinda Adham mengungkapkan penyebab sakit tenggorokan bisa terjadi karena berbagai hal, termasuk infeksi Covid-19 varian Omicron.
"Penyebab sakit tenggorokan bisa karena inflamasi, infeksi saluran napas atas ISPA bakteri atau virus, alergi, udara yang kering, merokok, bahan-bahan kimia atau bahan iritan lain, GERD refluks asam lambung, atau bahkan adanya tumor," kata Marlinda saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Secara umum, Marlinda menjelaskan bahwa sakit tenggorokan memiliki ciri-ciri:
- Nyeri seperti rasa tersayat
- Tenggorokan terasa panas dan kering
- Tercekat dan memberat waktu menelan atau berbicara
- Kesulitan menelan
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang
- Demam atau meriang
- Hidung tersumbat
Sementara sakit tenggorokan pada Covid-19, terutama varian Omicron, Marlinda mengungkapkan bahwa itu kerap disertai gejala seperti hidung meler (runny nose), sakit kepala, kelelahan, dan bersin.
"Omicron menginfeksi tenggorokan lebih dahulu dengan rasa seperti terbakar sebelum gejala hidung tersumbat, batuk kering, dan badan pegal, tidak seperti varian lain," katanya.
Jika diperhatikan, sakit tenggorokan biasa dengan yang menjadi gejala Omicron memang sulit dibedakan tanpa melakukan tes.
Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab sakit tenggorokan di masa pandemi ini, disarankan setiap orang yang mengalami gejala sakit tenggorokan untuk melakukan pemeriksaan swab antigen atau swab PCR, apalagi jika ada kontak erat dengan pasien positif Covid.
Jika hasil tes positif Covid-19 maka lakukan konsultasi dan jalani isolasi mandiri. Jika negatif Covid-19, radang tenggorokan dapat diobati dengan sejumlah pengobatan termasuk cara alami. Umumnya radang tenggorokan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 minggu.
"Meredakan sakit tenggorokan secara alami bisa dengan berkumur dengan larutan garam, 1/2 atau 1 sendok teh garam dicampur dengan air 1 gelas air hangat. Ini membuat saluran napas hangat dan mempertahankan hidrasi serta membersihkan lendir atau sekret," kata Marlinda.
Selain air garam, dia juga merekomendasikan sejumlah cara meredakan sakit tenggorokan seperti air hangat dengan madu, uap air hangat, serta permen isap pelega napas. Istirahat penuh juga penting dilakukan.
Setelah mengetahui penyebab sakit tenggorokan dan bedanya dengan Omicron, jaga kesehatan tubuh dengan asupan bernutrisi dan olahraga, serta tetap mematuhi protokol kesehatan. [bay]