WahanaNews.co | Sejumlah peneliti menyebutkan, ada golongan orang-orang yang lebih kebal terhadap virus Covid-19. Mereka adalah orang yang bergolongan darah O.
Studi yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine ini mengungkap bahwa kondisi tersebut terjadi karena golongan darah O atau Rh-negatif memiliki risiko lebih rendah terpapar virus corona baru SARS-CoV-2.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dalam riset tersebut, dari 225.556 orang Kanada yang menjadi subyek penelitian, diketahui bahwa pada orang dengan golongan darah O mereka memiliki risiko diagnosis Covid yang 12% lebih rendah serta risiko sakit parah atau kematian akibat Covid 13% lebih rendah dibandingkan dengan orang bergolongan darah A, AB, atau B, di Annals of Internal Medicine.
Dr. Joel Ray dari Rumah Sakit St. Michael di Toronto mengatakan bahwa hasil riset ini bisa menjadi landasan untuk penelitian di masa depan yang berfokus pada antibodi manusia.
"Studi kami selanjutnya secara khusus akan melihat antibodi semacam itu, dan apakah mereka menjelaskan efek perlindungan," kata Ray.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Sebelumnya, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh ahli imunologi dari Academy of Athens, Yunani, Evangelos Andreakos melakukan penelitian terhadap orang-orang di seluruh dunia. Mereka mencari orang-orang yang mungkin saja kebal terhadap virus SARS-CoV-2.
Para ilmuwan tersebut mencatat, bahwa terkadang dalam suatu keluarga yang terinfeksi COVID-19, hanya ada satu yang terhindar.
Sementara, ada juga sejumlah laporan yang menyebutkan mereka tidak terinfeksi, meskipun sudah terpapar COVID-19 beberapa kali. Meski demikian, para ahli masih harus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sejumlah orang lebih resisten terhadap paparan virus.
Saat ini sudah 60 juta kasus Covid-19 terjadi di seluruh dunia. Harapan untuk menyelesaikan masalah kesehatan global ini bergantung pada vaksin Covid-19.
Baru-baru ini, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna mengklaim vaksin mereka efektif dengan tingkat keampuhan diatas 90%, sebuah kabar baik yang membawa harapan global mengenai akhir dari pandemi virus ini. [qnt]