WahanaNews.co - Masyarakat diingatkan untuk berhati-hati terhadap adanya kombinasi varian Delta dan Omicron.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan kombinasi varian Delta dan Omicron berpotensi menimbulkan efek yang sangat berbahaya bagi yang terpapar.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Ada satu lagi yang namanya kombinasi Delta dan Omicron, karena itu kita harus dan mesti hati-hati," kata Prof Zubairi melalui pesan singkatnya, Minggu (26/12/2021).
Prof Zubairi menyebut kombinasi berbahaya varian Delta dan Omicron dengan Delmicron. Di mana, kombinasi ini dapat menginfeksi seseorang dengan gejala panas tinggi; batuk-batuk; kehilangan indra penciuman atau perasa; sakit kepala; pilek; hingga sakit tenggorokan.
Menurut Prof Zubairi, vaksinasi hingga saat ini cukup terbukti untuk meminimalisir penularan serta kematian akibat Covid-19.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Ia meminta kepada pemerintah segera melakukan program booster vaksinasi untuk mengoptimalkan pencegahan varian Omicron di Indonesia.
"Nah, kemudian yang paling penting liburan Nataru ini, orang sudah mulai banyak keluar tempat tinggalnya, mudik, nah itu harus segera diimbau oleh pemerintah," imbuhnya
Diketahui sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan 11 kasus baru varian Omicron di Indonesia, berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing. Sehingga, total kasus varian Omicron di Indonesia saat ini telah berjumlah 19 orang yang terpapar.
Berdasarkan laporan dari Kemenkes, 11 tambahan kasus Omicron tersebut merupakan imported case. Sebanyak 11 orang yang terkonfirmasi positif Omicron merupakan orang-orang yang baru kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. [bay]