WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa hasil pengujian terhadap sampel anggur Shine Muscat dari beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung menunjukkan tidak adanya residu pestisida klorpirifos.
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (4/11/2024), Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa sampel anggur Shine Muscat diambil dari berbagai daerah, terutama wilayah-wilayah pintu masuk buah tersebut, termasuk Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Baca Juga:
Rapid Test Tunjukkan Hasil Negatif Residu Berbahaya, Bapanas Jamin Anggur Muscat Aman
“Pengujian sampel dari Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung telah diselesaikan di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM,” ujar Taruna.
Menurutnya, parameter uji residu pestisida klorpirifos dilakukan dengan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry/Mass Spectrometry (GC/MSMS), dengan batas deteksi (LOD) 0,02 ug/kg dan batas kuantifikasi (LOQ) 0,07 ug/kg, menunjukkan hasil negatif.
BPOM bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional untuk menelusuri kebenaran berita yang beredar dan melakukan pengambilan sampel serta pengujian laboratorium sebagai tindak lanjut.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
“Sebagai koordinator analisis risiko keamanan pangan, BPOM akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait sesuai tugas dan kewenangannya,” tambah Taruna.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjadi konsumen yang bijak dengan memilih produk pangan yang aman dan memperhatikan cara penyimpanan yang benar guna mencegah kontaminasi.
Disarankan pula untuk mencuci buah-buahan yang dimakan dengan kulitnya, seperti anggur, di bawah air mengalir atau mengupasnya jika diperlukan untuk mengurangi paparan residu pestisida.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil uji cepat residu pestisida pada 350 sampel anggur Shine Muscat, sekitar 90 persen sampel bebas residu pestisida, sementara 10 persen lainnya menunjukkan kadar residu rendah yang masih di bawah ambang batas maksimum.
“Kami juga telah melakukan uji laboratorium pada 240 senyawa pestisida di sampel anggur Shine Muscat. Dari hasil ini, 219 senyawa negatif dan 21 senyawa menunjukkan adanya residu namun masih di bawah batas aman,” jelas Arief.
Ia menambahkan bahwa tidak ditemukan zat berbahaya seperti klorpirifos dan endrin aldehyde, yang sebelumnya menjadi perhatian di Thailand.
Jika di masa mendatang ditemukan produk yang tidak aman, Bapanas akan bertindak sesuai prosedur yang berlaku, termasuk memberikan peringatan kepada pelaku usaha dan menarik produk dari pasar untuk melindungi kesehatan masyarakat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]