WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pencegahan HIV menjadi langkah penting untuk menurunkan angka infeksi baru sekaligus mengendalikan penyebaran virus di tengah masyarakat.
Peran aktif masyarakat, tenaga kesehatan, serta kesadaran individu sangat dibutuhkan agar risiko penularan dapat ditekan.
Baca Juga:
Hari Masyarakat Adat, PTPN IV dan Mitra Beri Edukasi dan Sembako untuk Suku Anak Dalam
Edukasi dan pemahaman diri menjadi kunci utama dalam melindungi kesehatan pribadi sekaligus menjaga lingkungan sosial tetap aman.
Dilansir dari Ayosehat.Kemenkes, terdapat sejumlah langkah pencegahan HIV yang dapat dilakukan, mulai dari pengendalian perilaku hingga upaya medis yang terbukti efektif:
1. Menahan Diri & Kesadaran Diri
Baca Juga:
IDAI Dorong Penanganan Komprehensif Gangguan Mental pada Remaja
Menahan diri dari aktivitas seksual merupakan cara paling aman dalam mencegah penularan HIV.
Langkah ini khususnya direkomendasikan bagi remaja dan dewasa muda yang belum siap secara fisik maupun emosional.
Selain itu, pemeriksaan atau skrining HIV secara rutin bagi kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, serta warga di daerah dengan prevalensi tinggi sangat dianjurkan.
Tes dini membantu mendeteksi infeksi lebih cepat dan mencegah penularan lebih luas.
2. Kesetiaan pada Pasangan
Menjalin hubungan setia dengan satu pasangan dapat menurunkan risiko penularan HIV secara signifikan.
Komitmen ini juga memudahkan proses deteksi dini dan penanganan medis apabila salah satu pasangan dinyatakan positif.
3. Penggunaan Pengaman & Sirkumsisi
Kondom terbukti efektif mencegah penularan HIV serta penyakit menular seksual lainnya. Langkah sederhana ini masih menjadi proteksi utama dalam menjaga kesehatan seksual.
Selain itu, sirkumsisi atau sunat pada laki-laki telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi risiko penularan HIV dalam hubungan heteroseksual.
Prosedur medis ini pun direkomendasikan oleh tenaga kesehatan sebagai langkah pencegahan tambahan.
4. Menjauhi Narkoba & Pemakaian Alat Steril
Penggunaan narkoba, terutama yang disuntikkan dengan jarum tidak steril, menjadi jalur utama penularan HIV.
Oleh karena itu, menghindari narkoba merupakan langkah krusial demi kesehatan diri dan masyarakat.
Selain itu, penggunaan alat medis yang steril saat transfusi darah, tindakan operasi, maupun transplantasi organ harus selalu diperhatikan untuk mencegah risiko penularan.
5. Edukasi dan Kampanye Kesadaran
Menyebarkan informasi akurat tentang HIV sangat penting dalam menekan stigma dan meningkatkan kesadaran publik.
Edukasi harus mencakup pentingnya pengobatan ARV, kepatuhan minum obat, serta larangan diskriminasi terhadap orang dengan HIV.
Kampanye ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung pasien agar tetap sehat.
Sebelumnya, kasus HIV/AIDS di Aceh dilaporkan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Konselor HIV Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Dokter Cut Laila, Sp.KKLP, mengungkapkan kasus baru terus bermunculan di berbagai daerah.
Karena itu, pencegahan HIV membutuhkan keterlibatan semua pihak mulai dari individu, masyarakat, hingga tenaga medis agar angka kasus baru dapat ditekan.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesetiaan, menjauhi risiko berbahaya, serta mendukung pengobatan, penyebaran HIV bisa dikendalikan secara lebih efektif.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]