WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah menyoroti perlunya peningkatan edukasi mengenai kesehatan gigi, menyusul hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang memperlihatkan bahwa persoalan gigi menjadi keluhan tertinggi di masyarakat, bahkan melampaui hipertensi.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memasukkan edukasi kesehatan gigi dalam kurikulum pendidikan anak.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Program Keaksaraan 2025, Fokus Literasi dan Keterampilan Hidup
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya pengenalan cara menjaga kebersihan gigi sejak usia dini.
“Kita sudah bicara dengan Kementerian Pendidikan, sekarang kurikulum kembali ke wajib belajar. Jadi materi kesehatan gigi harus dimasukkan sebagai prioritas, anak-anak harus belajar menyikat gigi yang benar sejak dini,” katanya, Minggu (15/6/2025).
Budi memaparkan, berdasarkan data CKG, persoalan gigi menempati posisi teratas dibandingkan penyakit lain.
Baca Juga:
Pemerintah Bahas Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah untuk Tingkatkan Pelayanan
Sekitar 50% penduduk berusia 0–60 tahun mengalami gigi berlubang, 37% kehilangan gigi, dan 12,4% mengalami gangguan pada gusi.
Karena itu, Kemenkes mendorong upaya menyeluruh mulai dari edukasi hingga distribusi tenaga medis ke seluruh pelosok negeri.
Budi menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif melalui kurikulum sekolah dan kebiasaan periksa gigi secara rutin tiap enam bulan.