WanahaNews.co | Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia naik terus. Data terakhir hingga Selasa, 11 Januari 2022 kemarin tercatat 802 orang yang terjangkiti virus Covid-19 varian Omicron.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama. Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada," ujar Luhut dalam keterangannya, Selasa malam, 11 Januari 2022.
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu memperkirakan penyebaran varian Omicron akan mencapai puncaknya pada awal Februari 2022. “Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta,” ujar Luhut.
Untuk itu, dia menyebut pemerintah sudah menyiapkan sistem kesehatan untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19, mulai dari obat-obatan, tenaga kesehatan, oksigen, hingga isolasi terpusat.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
“Saya yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain. Namun syaratnya kita semua harus disiplin,” tutur Luhut.
Dari total 802 kasus Omicron di Tanah Air, 537 kasus ditemukan di Jakarta dan 435 kasus di antaranya merupakan impor kasus yang dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Untuk itu, Luhut mengimbau agar masyarakat menahan diri tidak bepergian keluar negeri jika tidak ada urusan mendesak.
"Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama varian Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini," ujar dia. [qnt]