WahanaNews.co, Jakarta - Menahan rasa lapar dan haus selama berpuasa sebenarnya memiliki efek positif yang signifikan.
Puasa tidak hanya merupakan rutinitas kosong, tetapi membawa beragam keuntungan bagi tubuh, termasuk organ penting seperti otak.
Baca Juga:
Asrtonom Saudi Sebut Tahun 2030 Ramadan 2 kali, Umat Muslim Puasa 36 Hari
Bagaimana bisa begitu? Lalu, apa saja manfaat puasa untuk kesehatan otak?
Selama puasa yang berlangsung sebulan penuh, tubuh mengalami perubahan yang luar biasa. Salah satunya disebabkan oleh pembatasan asupan makanan dan minuman.
Kondisi ini memberikan manfaat yang luas bagi berbagai organ tubuh, karena metabolisme tubuh menjadi lebih tenang atau beristirahat.
Baca Juga:
Tips Aman Makan Kurma saat Buka Puasa bagi Pengidap Diabetes
Otak adalah pusat kontrol tubuh manusia, yang mengatur berbagai fungsi kognitif dan perilaku. Berikut adalah beberapa manfaat puasa yang terkait dengan kesehatan otak:
1. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Puasa telah terbukti dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk perhatian, konsentrasi, dan kejelasan pikiran.
Dengan mengurangi asupan makanan selama periode puasa, tubuh mengalami penurunan kadar gula darah dan insulin, yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan kinerja kognitif.
2. Merangsang Neuroplastisitas
Puasa dapat merangsang neuroplastisitas, kemampuan otak untuk memperbaiki dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
Ini bisa meningkatkan kemampuan belajar dan memori, serta membantu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan oleh stres dan penyakit.
3. Menurunkan Risiko Penyakit Neurodegeneratif
Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Mekanisme ini diyakini terkait dengan peningkatan proses detoksifikasi sel dan peningkatan faktor neurotropik, yang mendukung kesehatan dan keberlangsungan sel-sel saraf.
4. Mengurangi Peradangan
Puasa telah terbukti memiliki efek antiinflamasi, yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk di otak. Peradangan kronis telah dikaitkan dengan berbagai penyakit neurodegeneratif dan gangguan kesehatan mental, sehingga mengurangi peradangan dapat membantu melindungi kesehatan otak.
5. Meningkatkan Fungsi Mitokondria
Puasa dapat merangsang proses autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang rusak atau tidak berguna, termasuk mitokondria.
Ini dapat meningkatkan kinerja mitokondria, yang merupakan sumber energi utama untuk sel-sel otak, dan memperpanjang umur sel.
6. Mencegah Penyakit Alzheimer
Sederet manfaat sebagaimana telah diuraikan akan memberikan manfaat super untuk tubuh berupa mencegah terjadinya penyakit alzheimer.
Penyakit otak yang dapat menyerang siapa saja ini akan bisa dicegah karena sel dalam organ otak telah mengalami perbaikan, perombakan, dan pembaruan sel.
Sel lama yang tidak segera dirombak oleh otak menjadi salah satu pencetus terjadinya penyakit alzheimer. Dengan berpuasa selama sebulan penuh, maka risiko penyakit ini juga dapat ditekan dengan cukup baik.
Dengan begitu, puasa memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan otak melalui berbagai mekanisme, termasuk peningkatan fungsi kognitif, perlindungan dari penyakit neurodegeneratif, dan pengurangan peradangan.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen puasa, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang mendasarinya.
Dengan pendekatan yang tepat, puasa dapat menjadi salah satu alat yang berharga untuk meningkatkan kesejahteraan otak dan tubuh secara keseluruhan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]