Data rekam medis pun bisa diakses masing-masing individu sebagai ‘bekal’ untuk berobat di fasilitas kesehatan lainnya. Dikarenakan mencakup riwayat hidup seseorang, para dokter akan lebih mudah memberikan rekomendasi yang sesuai dengan tiap data secara rinci.
Menurutnya karena akan menampung data rekam medis yang bersifat personal, Kemenkes juga akan bekerja sama dengan sekitar 9.000 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa rumah sakit vertikal lainnya dalam membangun Satu Sehat.
Baca Juga:
Aplikasi PeduliLindugi akan Diganti Menjadi Satu Sehat
“Sekitar bulan November-Desember 2022 itu kita sudah roadshow ke rumah sakit yang ada di Pulau Jawa-Bali. Termasuk pengembang sistem kesehatan juga kita undang dan kumpulkan,” katanya.
Agus menyampaikan bahwa dibangunnya platform Satu Sehat sudah direncanakan sejak dulu.
Namun sulit untuk dikembangkan karena aturan yang masih dibincangkan serta terkendala fasilitas teknologi yang belum memadai.
Baca Juga:
PeduliLindungi Bakal Berubah Jadi Satu Sehat, Soal Data Pengguna Ini Kata BSSN
Tetapi memasuki tahun 2023 ini, berbagai landasan hukum dan teknologi yang dibutuhkan sudah dinyatakan siap untuk melayani masyarakat. Dengan demikian, 2023 tidak boleh dilewatkan untuk menyiapkan platform layanan kesehatan yang lebih masif dan siap melindungi masyarakat dari berbagai bentuk pandemi lainnya di masa depan.
Dalam kesempatan itu Agus mengimbau bahwa data rekam medis merupakan dokumen yang sangat privat. Meski telah menggandeng pihak terkait, ia meminta masyarakat turut menjaga kerahasiaanya dan secara sadar tidak melakukan transaksi yang berpotensi membuat data bocor.
“Kemenkes tidak bisa sendiri menjaga keamanan datanya. Perlu peran masyarakat untuk menjaga keamanan datanya sendiri. Tentunya memang akan tetap ada risiko, tapi setiap kali risiko bagaimana kita bisa bertindak lebih cepat untuk mengamankan data itu,” katanya.