WahanaNews.co | Seorang warga Pakistan di Provinsi Sindh dan Balochistan meninggal karena virus demam berdarah bernama Krimea-Kongo (CCHF).
Otoritas kesehatan Pakistan pun mulai khawatir melihat kondisi ini sampai sekarang belum ada vaksin yang mampu mencegah penyakit ini muncul.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
Kematian pertama akibat penyakit itu, umumnya dikenal sebagai demam Kongo, dilaporkan pada Jumat di Karachi, kota terbesar di negara itu dan ibu kota provinsi Sindh selatan.
Menurut otoritas kesehatan provinsi, pria berusia 28 tahun itu berprofesi sebagai tukang daging, yang pertama kali mengeluh demam pada 30 April lalu.
Ketika kondisinya tidak membaik, dia dibawa ke rumah sakit kota dua hari kemudian dimana kesehatannya terus memburuk. Tetapi tesnya untuk demam berdarah dan malaria negatif.
Baca Juga:
'Ngamuk' di Jepang, Strain KP.3 COVID-19 Lebih Menular Dibanding JN.1
Pada hari Kamis, dia dipindahkan ke perawatan intensif setelah dites positif terkena virus CCHF.
Pasien meninggal pada hari berikutnya.
Kemudian, pada hari Minggu, seorang wanita berusia 20 tahun meninggal karena demam Kongo di Quetta, ibu kota provinsi barat daya Balochistan.