Lal Jan, seorang pejabat kesehatan pemerintah di Balochistan, mengatakan bahwa wanita itu dirawat di rumah sakit di Quetta minggu lalu.
Menurut Jan, total ada 16 kasus positif virus CCHF di Balochistan sejak awal tahun, 11 di antaranya terdeteksi bulan ini.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
“Kami sedang melakukan tes untuk setiap kasus yang dicurigai sambil bekerja pada pengobatan dan menyebarkan kesadaran. Karena penyakit ini disebabkan oleh hewan, maka Dinas Peternakan kami sedang berupaya memberantas cacing dan mengobati hewan yang masuk ke provinsi tersebut,” ujarnya dikutip laman Al Jazeera.
Inang virus CCHF mencakup berbagai macam hewan liar dan domestik seperti sapi, domba, kambing, dan hewan ternak lainnya.
WHO mengatakan virus itu ditularkan ke manusia baik melalui gigitan kutu atau melalui kontak dengan darah atau jaringan hewan yang terinfeksi selama dan segera setelah penyembelihan.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Badan kesehatan itu turut mengatakan tidak ada vaksin yang tersedia untuk orang atau hewan yang terinfeksi virus.
Demam berdarah Krimea-Kongo (CCHF) adalah penyakit yang tersebar luas yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kutu yang dikenal sebagai Nairovirus.
Virus ini termasuk dalam virus famili Bunyaviridae dan memiliki kemampuan menyebar lebih cepat dari satu tubuh ke tubuh lainnya.