"Ketujuh, kita memang belum dapat memprediksi secara pasti apakah H5N1 di Kamboja dan beberapa negara lain akan terus merebak atau tidak, tapi jelas kita perlu amat waspada, jangan sampai lengah yang mungkin saja berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah untuk mewaspadai gejala kematian hewan atau unggas dalam jumlah banyak yang berlangsung dalam satu waktu.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Kejadian itu perlu diwaspadai melalui koordinasi dengan Kementerian Pertanian serta penyelenggara laboratorium kesehatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan risiko infeksi Flu Burung atau H5N1 terhadap manusia masih dikategorikan rendah, dan belum ada laporan kejadian infeksi dari manusia ke manusia.
"Belum ada kejadian transmisi pada manusia ke manusia. Baru pada unggas itik," katanya.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Sebagai bentuk kewaspadaan, Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023 menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk mengaktifkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Selain itu, dinas kesehatan juga perlu meningkatkan kapasitas labkesmas untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek flu burung.
"Kegiatan surveilans dan Tim gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan, juga perlu ditingkatkan," katanya. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.