"Untuk itu mari kita dukung upaya pemerintah dengan ikut berkontribusi melalui perbaikan pola asuh orang tua dan pemberian asupan gizi yang seimbang bagi putra-putri kita," kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Di sisi lain, Syamsul mengakui stunting merupakan masalah multidimensional yang memerlukan upaya lintas sektor dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah hingga tingkat desa.
Baca Juga:
Elektabilitas Pram-Rano Naik di Survei Jakarta, Pakar Ungkap Sebabnya
Dia menilai berbagai upaya menekan angka stunting di Indonesia telah berhasil berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) angka stunting turun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Demikian pula di Provinsi Kalimantan selatan tahun 2022 berada di angka 24,6 persen. Bahkan enam dari 13 wilayah di Kalsel angkanya di bawah 24,6 persen yaitu Kota Banjarmasin 22,4 persen, Kota Banjarbaru 22,1 persen, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 20,3 persen, Kabupaten Tabalong 19,7 persen, Kabupaten Tanah Bumbu 16,1 persen dan Kabupaten Tapin 14,5 persen.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.