WahanaNews.co | Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak orang dewasa di bawah usia 50 tahun yang terkena kanker.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Brigham and Woman's Hospital mengungkapkan bahwa kejadian kanker onset dini (mereka yang didiagnosis sebelum usia 50 tahun), telah meningkat secara drastis di seluruh dunia dengan peningkatan signifikan dimulai sekitar tahun 1990.
Baca Juga:
Cinta Ramlan Mati Suri: 3 Jam Tanpa Tanda Kehidupan hingga Bertemu Cahaya
Kanker yang dimaksud termasuk di antaranya adalah kanker payudara, usus besar, kerongkongan, ginjal, hati, dan pankreas.
Seperti dikutip dari Medical Xpress, Rabu (7/9/2022) dalam upaya untuk memahami mengapa lebih banyak orang yang lebih muda didiagnosis menderita kanker, para ilmuwan pun melakukan analisis ekstensif terhadap data yang tersedia dalam literatur dan data daring.
"Dari data kami mengamati sesuatu yang disebut efek kelompok kelahiran. Efek ini menunjukkan bahwa setiap kelompok orang yang lahir di kemudian hari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker," ungkap Shuji Ogino dari Departemen Patologi di Brigham.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Ia menemukan bahwa risiko ini meningkat pada setiap generasi. Ogino menjelaskan, misalnya saja orang yang lahir pada tahun 1960 mengalami risiko kanker yang lebih tinggi sebelum usia 50 tahun dibandingkan orang yang lahir pada tahun 1950.
"Kami memperkirakan bahwa tingkat risiko ini akan terus meningkat pada generasi berikutnya," katanya.
Untuk melakukan studi ini, para peneliti menganalisis data global yang menggambarkan kejadian 14 jenis kanker berbeda dan menunjukkan peningkatan kejadian pada orang dewasa sebelum usia 50 tahun berkisar dari tahun 2000 hingga 2012.
Kemudian tim mencari studi yang tersedia yang meneliti tren kemungkinan faktor risiko, termasuk paparan kehidupan awal pada populasi umum.
Selanjutnya, tim memeriksa literatur yang menggambarkan karakter tumor klinis dan biologis dari kanker onset dini dibandingkan dengan kanker onset lambat yang didiagnosis setelah usia 50 tahun.
Dalam tinjauan ekstensif, tim menemukan bahwa paparan kehidupan awal yang mencakup diet, gaya hidup, berat badan, paparan lingkungan, dan mikrobioma seseorang telah berubah secara substansial dalam beberapa dekade terakhir.
Dengan demikian, para peneliti berhipotesis bahwa faktor seperti pola makan dapat berkontribusi pada kanker dini, meski tim juga mengakui bahwa peningkatan kanker bisa jadi karena deteksi dini melalui program skrining kanker.
Namun, menurut mereka peningkatan dari 14 jenis kanker tak mungkin semata-mata karena peningkatan skrining saja.
Kemungkinan faktor risiko kanker onset dini termasuk di antaranya adalah konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan memakan makanan olahan.
Faktor risiko tersebut semuanya meningkat secara signifikan sejak 1950-an dan membuat peneliti berspekulasi menyertai perubahan mikrobioma.
Lebih lanjut dari 14 jenis kanker yang dipelajari, delapan di antaranya terkait dengan sistem pencernaan. Makanan yang kita konsumsi memberi makan mikroorganisme di usus kita.
Diet secara langsung akan memengaruhi komposisi mikrobioma dan akhirnya perubahan ini dapat memengaruhi pula risiko dan hasil penyakit.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah para peneliti tak memiliki jumlah data yang memadai dari negera-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mengidentifikasi tren kejadian kanker selama beberapa dekade.
Ke depan, peneliti berharap dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengumpulkan lebih banyak data dan berkolaborasi dengan lembaga penelitian internasional untuk memantau tren global dengan lebih baik. [rin]