WahanaNews.co | Maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak membuat orang tua ikut khawatir dan was-was dalam menggunakan obat terutama obat pereda panas seperti paracetamol maupun obat batuk pilek yang mengandung paracetamol.
Sirup obat batuk yang mengandung paracetamol disinyalir merupakan penyebab kematian 70 anak akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat.
Baca Juga:
Dinkes Kota Tangerang Tarik 19.268 Obat Sirop Mengandung Bahan Berbahaya
Hal ini disebabkan karena obat dalam sediaan sirup tersebut mengandung dietilen glikol maupun etilen glikol.
Menanggapi hal ini, seorang Dosen Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Apt. Yeni Farida, M.Sc. angkat bicara.
Menurut Apt. Yeni, sebenarnya kasus semacam itu bukan kali pertama.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Datangi PT Afi Farma Kediri Terkait Produksi Obat Sirup
Wabah pertama yang terjadi adalah Massengill pada 1937 di Amerika Serikat akibat penggunaan obat sirup sulfanilamide. Obat ini mengandung pelarut etilen glikol dengan korban meninggal sebanyak 107 orang dengan sebagian besar adalah anak-anak.
Kejadian lain di Haiti pada 1998 dilaporkan dalam studi kasus yang terpublikasi di JAMA bahwa ada 109 kasus gagal ginjal akut pada anak hingga menyebabkan 85 kematian akibat penggunaan sirup yang menggunakan bahan tambahan dietilen glikol.
Etilen glikol dan Dietilen glikol (DEG) adalah alkohol, cairan tidak berwarna, sedikit kental dengan bau yang menyenangkan dan rasa manis yang berfungsi sebagai pelarut.