WahanaNews.co | Program percepatan penurunan stunting menjadi salah satu kunci penting dalam penyiapan generasi unggul.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
"Penurunan stunting jadi kunci penyiapan generasi unggul dan berkualitas," kata Muhadjir Effendy.
Menko PMK menjelaskan bahwa Indonesia akan segera mencapai bonus demografi yang harus dimanfaatkan dengan baik melalui penyiapan generasi unggul dan salah satu upayanya adalah dengan menurunkan angka prevalensi stunting.
"Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mempersiapkan SDM Indonesia yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing, tentunya ini membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak terkait," katanya.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Pemerintah, kata dia, terus mengoptimalkan program percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan memastikan terpenuhinya gizi ibu hamil dan balita.
Prevalensi stunting di Indonesia, kata dia, saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen
"Sementara pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," kata Menko Muhadjir Effendy.
Menko PMK itu juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan tiga program super prioritas yang harus menjadi perhatian bersama.
Pertama, kata dia, adalah program penghapusan kemiskinan ekstrem. Pemerintah menargetkan menghapuskan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024.
"Pada tahun 2024 Indonesia diharapkan angka kemiskinan ekstrem sudah tidak ada atau mendekati nol," katanya.
Program super prioritas kedua, kata dia, adalah pengurangan angka stunting.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan, sehingga penanganan kemiskinan ekstrem juga akan mendukung penurunan kasus stunting. Program super prioritas ketiga, kata dia, adalah revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sangat penting dalam rangka menyiapkan usia produktif, terutama usia muda produktif untuk bisa memasuki dunia kerja dengan baik," kata Menko Muhadjir Effendy. [Tio/Ant]