Perasaan bahwa seseorang sedang melawan sesuatu yang dianggap tidak adil dan tidak bermoral dapat memicu pembentukan rasa kebenaran dan memberikan rasa aman dalam jangka pendek.
Sensasi yang lebih positif juga dapat berkembang ketika seseorang menemukan kelompok lain yang memiliki pandangan yang serupa.
Baca Juga:
Tips Ampuh agar Anak Tidak Stres
Hal ini dapat menciptakan rasa kepemilikan, perasaan solidaritas, dan dorongan untuk berbagi serta membela kelompok yang memiliki pandangan yang sama.
Munculnya Stres Akibat Perdebatan
Ketika terjadi pertemuan dengan individu yang memiliki kesamaan pandangan, perasaan positif dapat timbul, namun sebaliknya, stres muncul saat obrolan tidak sejalan.
Baca Juga:
Betulkah Kebotakan di Usia Muda karena Stres?
Hal ini dapat semakin memburuk jika perdebatan mencapai tingkat panas dan melibatkan penggunaan kata-kata kasar, baik itu ditujukan kepada calon politisi yang didukung maupun kepada diri sendiri.
Terlebih lagi, di era media sosial, di mana kita tidak memiliki kontrol penuh terhadap komentar-komentar yang berasal dari berbagai sumber. Salah satu cara untuk mengurangi pertengkaran politik di platform seperti Facebook atau Twitter adalah dengan memerhatikan cara kita berkomunikasi. Penting diingat bahwa lawan bicara online juga manusia seperti kita.
Komentar-komentar yang bersifat sinis tidak hanya dapat memperkeruh suasana, tetapi juga memiliki dampak pada kesehatan secara keseluruhan.