“RSUI melalui riset klinis yang berorientasi pada keselamatan dan kemanfaatan pasien dapat menjadi bagian dari inovasi terapi diabetes yang memiliki maslahat bagi masyarakat khususnya pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia,” ujarnya
Suatu indikator penting dalam penilaian tersebut adalah keterlibatan aktif rumah sakit dalam kerja sama penelitian yang berdampak luas,
Baca Juga:
Perkuat Perlindungan Hak, PLN dan Serikat Pekerja Perbarui Perjanjian Kerja Bersama
termasuk penelitian klinis yang mendukung pengembangan terapi inovatif untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Chief Finance Officer Etana, Liauw Tek Kim menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis, karena sejalan dengan visi Etana untuk menghadirkan inovasi bioteknologi yang berdampak nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
“Kami meyakini bahwa penelitian klinis produk GLP-1 dalam pengobatan diabetes dan obesitas merupakan salah satu terobosan yang dapat memberikan kontribusi besar, tidak hanya dari sisi klinis, tetapi juga dalam mendukung kemandirian industri farmasi nasional,” ujar Kim sesuai penandatanganan perjanjian kerjasama.
Baca Juga:
Operasi Ginjal tanpa Bedah Terbuka di RSUI Teknologi RIRS Korsel
Sebut Liauw, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi banyak orang, khususnya dalamnmenghadirkan terapi pengobatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, kolaborasi yang dijalankan antara RSUI dan Etana juga menjadi wujud penguatan sinergi antara dunia industri, akademik, dan pelayanan kesehatan. Kemitraan ini diharapkan menjadi fondasi untuk mendorong kesehatan yang berbasis riset dan berorientasi pada ilmu pengetahuan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan nasional.
"Kita bekerja sama dengan RSUI. Karena sebelum obat ini bisa diluncurkan dan dipakai kita harus mengadakan penelitian dulu secara klinis. Kita menggandeng RSUI karena RSUI ini yang paling kompeten di dalam hal melakukan penelitian. RSUI ini juga mempunyai suatu wadah yang bisa kita terapkan dalam penelitian ini. Ini sangat ideal dan sangat bagus sekali kita menggandeng RSUI. Selain daripada obatnya juga bagus, kita juga butuh penelitian yang berbasis bioteknologi," terang Kim.
[Redaktur: Hendrik Raseukiy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.