Penelitian, lanjut dia, juga menunjukkan kalau adiksi sifatnya kronis dan kambuhan sehingga butuh penyembuhan jangka panjang.
"Jadi kita harus sepakat dulu adiksi ini adalah sebuah penyakit. Ini bukan masalah bandel atau kenakalan semata atau anak ini tidak takut dosa. Jadi kita harus sepakat bahwa adiksi adalah penyakit. Jadi kalau penyakit, pendekatannya ya medis," ungkap dia.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Fauzan si Tukang Jagal di Muara Baru Sempat Kupas Jari Mayat Istri
Secara medis, jelas dia, adiksi ini disebabkan oleh tiga faktor. Pertama faktor biologis (genetik, neuron transmiter), kedua faktor psikis atau ada masalah pada kepribadian, dan ketiga secara sosial mungkin masalah dengan lingkungan sekitar.
"Untuk penanganan, secara biologis akan dikasih obat. Secara psikis diberi bimbingan konseling, kalau masalah sosial diberi keterampilan agar bisa diterima kembali oleh masyarakat termasuk juga pembekalan spiritual," ungkap dia.
"Namun penanganan spiritual atau religius sering dijadikan satu-satunya cara mengatasi adiksi. Itu boleh, tetapi itu hanya tambahan. Tidak bisa kita hanya mengandalkan pendekatan religius atau spiritual, tetapi itu hanya pelengkap. Yang utama itu tetap pendekatan medis," kata dia menegaskan.
Baca Juga:
Polda Kaltara Ungkap Dua Jaringan Narkotika dan Musnahkan 149,46 Gram Sabu
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.