WahanaNews.co, Jakarta - Salah satu alasan utama orang melewatkan sarapan adalah kurangnya waktu di pagi hari, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal yang padat atau harus berangkat kerja dengan cepat.
Beberapa orang juga mungkin kurang nafsu makan di pagi hari atau memiliki kebiasaan makan malam yang larut, sehingga merasa tidak lapar saat bangun tidur.
Baca Juga:
Dirut BAKTI Komitmen untuk Percepat Konektivitas Digital di Wilayah 3T
Selain itu, strategi diet tertentu yang mengadvokasi melewatkan sarapan sebagai cara untuk mengurangi asupan kalori juga menjadi faktor, begitu juga dengan preferensi personal terhadap jenis makanan pagi yang mungkin tidak disukai oleh sebagian orang.
Meskipun melewatkan sarapan mungkin menjadi pilihan bagi beberapa orang, sebenarnya makan pagi ini memberikan sejumlah manfaat, di antaranya memberikan energi penting dan nutrisi yang diperlukan untuk memulai hari dengan baik.
Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan sarapan karena kondisi kesehatan tertentu atau sudah jadi kebiasaan keseharian.
Baca Juga:
Ini Menu Sarapan yang Bikin Sehat dan Awet Muda
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika Anda sering melewatkan sarapan:
1. Menurunkan Energi dan Konsentrasi
Melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan energi dan konsentrasi pada individu. Sarapan merupakan sumber penting glukosa darah yang memberikan energi pada tubuh, terutama pada otak.
Ketika seseorang melewatkan sarapan, kadar glukosa darahnya dapat menurun, menyebabkan perasaan lemas, lesu, dan sulit berkonsentrasi.
Otak yang tidak mendapatkan pasokan glukosa yang cukup dapat mengalami penurunan fungsi kognitif, memengaruhi daya ingat, pemecahan masalah, dan fokus. Oleh karena itu, sarapan menjadi aspek kritis untuk menjaga tingkat energi dan konsentrasi yang optimal sepanjang hari.
2. Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental
Melewatkan sarapan juga dapat memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Kondisi ketidakseimbangan gula darah yang terjadi akibat absennya asupan makanan di pagi hari dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental.
Orang yang melewatkan sarapan cenderung lebih rentan mengalami perubahan suasana hati, kelelahan mental, dan peningkatan tingkat kecemasan.
Nutrisi yang diberikan oleh sarapan, seperti karbohidrat kompleks dan protein, dapat membantu mempertahankan keseimbangan kimia otak dan mendukung fungsi neurotransmitter yang berperan dalam regulasi suasana hati.
Oleh karena itu, menjadikan sarapan sebagai kebiasaan dapat menjadi faktor positif dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan ketahanan terhadap stres sehari-hari.
3. Menyebabkan Kelaparan Berlebihan
Melewatkan sarapan dapat menyebabkan kelaparan berlebihan selama sisa hari. Ketika seseorang tidak mengonsumsi makanan di pagi hari, tubuh cenderung mengalami peningkatan rasa lapar yang dapat mengakumulasi seiring berjalannya waktu.
Hal ini dapat mengarah pada kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi dan porsi berlebihan saat waktu makan berikutnya tiba, khususnya pada makan siang atau makan malam.
Kelaparan berlebihan ini dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada peningkatan berat badan dan mengganggu pola makan yang sehat.
Oleh karena itu, menjaga kestabilan asupan makanan sepanjang hari dengan memulai pagi dengan sarapan dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mendukung manajemen berat badan yang sehat.
4. Pengaruh Terhadap Metabolisme
Melewatkan sarapan dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh. Sarapan bertindak sebagai "kickstart" untuk metabolisme setelah periode puasa semalam, membantu tubuh untuk memproses nutrisi dengan lebih efisien.
Ketika seseorang melewatkan sarapan, metabolisme tubuh dapat melambat karena kurangnya asupan energi yang diperlukan.
Ini dapat mengakibatkan pembakaran kalori yang lebih lambat sepanjang hari. Selain itu, penurunan metabolisme dapat berkontribusi pada penumpukan lemak dan kesulitan dalam mengatur berat badan.
Oleh karena itu, menjaga kebiasaan sarapan yang seimbang dapat mendukung metabolisme tubuh yang optimal dan membantu menjaga keseimbangan energi yang diperlukan untuk kesehatan secara keseluruhan.
5. Risiko Gangguan Metabolisme Glukosa
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan secara teratur dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme glukosa, termasuk resistensi insulin, yang dapat berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2.
6. Pengaruh Terhadap Kinerja Fisik
Melewatkan sarapan juga dapat berdampak pada kinerja fisik seseorang. Sarapan memberikan energi yang dibutuhkan oleh otot dan tubuh untuk berfungsi dengan optimal selama aktivitas fisik.
Tanpa asupan nutrisi yang mencukupi di pagi hari, seseorang mungkin mengalami penurunan daya tahan dan kelelahan selama latihan atau aktivitas fisik.
Kondisi ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan latihan dengan intensitas tinggi atau menjalani aktivitas fisik yang memerlukan stamina.
Oleh karena itu, sarapan menjadi elemen penting dalam merancang pola makan yang mendukung kinerja fisik yang optimal dan membantu mencapai tujuan kebugaran atau aktivitas olahraga.
7. Pentingnya Nutrisi Seimbang
Sarapan memiliki peran penting dalam menyediakan nutrisi seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Sebagai waktu makan pertama setelah periode puasa semalam, sarapan memberikan kesempatan untuk mengonsumsi berbagai jenis nutrisi esensial, termasuk karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan mineral.
Nutrisi-nutrisi ini memberikan energi yang diperlukan untuk memulai hari dengan baik, serta mendukung fungsi tubuh secara optimal.
Sebuah sarapan yang seimbang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian, mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, serta memberikan daya tahan untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.
Oleh karena itu, menjadikan sarapan sebagai kesempatan untuk mengonsumsi nutrisi seimbang dapat berperan dalam mencapai pola makan yang sehat dan mendukung kesejahteraan secara menyeluruh.
8. Pengaruh Terhadap Kadar Kolesterol
Melewatkan sarapan dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Sarapan yang sehat, terutama yang mengandung serat, dapat membantu mengatur kadar kolesterol dengan cara menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Ketika seseorang melewatkan sarapan, mereka cenderung kurang mendapatkan serat dan nutrisi penting lainnya yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.
Ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kadar kolesterol LDL yang tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, menjaga kebiasaan sarapan yang sehat dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan kolesterol dan mendukung kesehatan jantung.
Oleh karena itu, menjadikan sarapan sebagai kebiasaan harian dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan Anda.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]