"Penularan berhenti kalau manusianya nggak bergerak,
semua di rumah. Jadi walaupun ada varian kalau manusianya tetap pakai masker
atau jaga jarak atau tidak berinteraksi virus itu nggak bisa pindah. Jadi
kesimpulan IDI itu hanya ditentukan oleh jenis virus itu tidak akurat, bisa
dimaklumi mereka kan nggak ngerti tentang pandemi," paparnya.
IDI mengungkapkan penyebab utama naiknya kasus Corona di Indonesia
akhir-akhir ini. IDI menyebut penyebab kasus melonjak adalah masuknya virus
Corona varian Delta ke Indonesia.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Kalau (penyebabnya) mudik, mudik yang mana? tanggal
4-17 (Mei) sudah selesai masa inkubasi, nah setelah tanggal 17 saya nggak tahu,
itu bisa dikaitkan, karena 4-17 (Mei) kalau dia mudik dia sudah nularin, dan
saat itu 7 hari sudah keluar gejala. Jadi ini tidak mungkin, mungkin ada salah
satunya iya. Tapi faktor pencetus utama adalah masuknya virus delta ke
Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum Pengurus IDI, Slamet Budiarto saat
dihubungi, Senin (28/6/2021).
Menurut dia, virus Corona varian Delta ini parah sekali.
Virus Corona biasa, kata dia, untuk bisa menulari manusia butuh waktu 3 bulan.
Tapi varian Delta ini hanya butuh waktu 2-3 minggu untuk menyebarkan virus.
"Virus lama butuh berapa bulan? 3 bulan kan? Oktober,
November, Desember, Januari akhir meledak kan? Butuh waktu 4 bulan. Ini (varian
delta) butuh waktu berapa? 3 minggu," jelasnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Jadi mudik itu bukan satu-satunya penyebab, penyebab
utamanya adalah masuknya virus delta dari luar negeri, baik yang dibawa oleh
orang asing ataupun dibawa orang Indonesia yang bekerja di sana. Artinya, tidak
ketat (pengawasan keluar masuk)," sambungnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.