Di Portugal, 24 hewan peliharaan dan 28 pemiliknya ditemukan memiliki bakteri yang resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga, antibiotik yang sangat penting untuk pengobatan manusia.
Di delapan rumah tangga, baik hewan peliharaan maupun pemiliknya membawa bakteri resisten, dengan analisis DNA menunjukkan bakteri tersebut mungkin berpindah dari hewan ke manusia. Namun, arah perpindahannya masih belum jelas.
Baca Juga:
Maxim Jakarta Rayakan World Animal Day Dengan Bagi-Bagi Makanan Kucing Dan Bersih-Bersih Kandang
Sedangkan di Inggris, temuan serupa juga ditemukan, di mana seekor anjing dan pemiliknya membawa bakteri yang kebal terhadap sefalosporin generasi ketiga, karbapenem dan beberapa keluarga antibiotik lainnya.
"Dalam penelitian ini, kami memberikan bukti bahwa bakteri yang resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga, antibiotik yang sangat penting, ditularkan dari hewan peliharaan ke pemiliknya," ungkap Juliana Menezes yang merupakan mahasiswa program doktoral.
Menezes menekankan pentingnya menyertakan hewan peliharaan dalam penilaian resistensi antimikroba, menyarankan agar pemilik hewan peliharaan dapat mengurangi penyebaran bakteri yang kebal terhadap banyak obat dengan mempraktikkan gaya hidup bersih, seperti mencuci tangan setelah mengumpulkan kotoran hewan peliharaan mereka hingga setelah membelai mereka.
Baca Juga:
Alergi Bulu Hewan Peliharaan: Kucing Lebih Dominan, Kenapa?
Dikatakan, penelitian ini menggarisbawahi perlunya pendekatan komprehensif untuk memerangi resistensi antibiotik yang tidak hanya melibatkan perawatan kesehatan manusia, tetapi juga hewan peliharaan.
Dengan memahami jalur penularan bakteri yang kebal antibiotik, strategi yang lebih efektif dapat dikembangkan untuk memperlambat penyebaran bakteri super dan melindungi kesehatan manusia dan hewan.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.