Sensitivitas Breathalyser sebanding dengan tes cepat antigen, studi menunjukkan.
Tes tersebut mendeteksi bahan kimia yang terkait dengan virus yang menyebabkan penyakit dalam sampel napas, dan jika positif, harus ditindaklanjuti dengan tes molekuler, kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan .
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
“Otorisasi hari ini adalah contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk Covid-19,” kata Dr Jeff Shuren, direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA, dalam pernyataannya.
Di situs webnya, perusahaan mengatakan breathalyser adalah perangkat pertama yang tersedia untuk penggunaan komersial.
Perusahaan, yang biasanya berfokus pada alat pendeteksi opioid dan ganja portabel, berharap dapat memproduksi sekitar 100 perangkat setiap minggu, yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sekitar 160 sampel per hari.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
FDA mengatakan tes hanya dapat dilakukan oleh operator terlatih yang memenuhi syarat di bawah pengawasan profesional kesehatan dengan otorisasi negara untuk meresepkan tes. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.