WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aktivitas tanning atau penyamakan kulit kerap dianggap mampu mempercantik tampilan kulit. Namun, di balik tren ini tersimpan bahaya kesehatan yang serius.
Penyamakan kulit berpotensi merusak sel-sel tubuh, mempercepat proses penuaan, hingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
Baca Juga:
BPOM RI Temukan 1.542 Produk Kosmetik Ilegal, 13 Diantaranya Mengandung Merkuri
Menurut informasi dari Hello Sehat, paparan sinar UVA tidak hanya berdampak pada permukaan kulit, tetapi juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Radiasi ultraviolet mampu menembus jaringan kulit hingga ke tingkat molekuler dan mengganggu fungsi sel-sel imun yang penting bagi pertahanan tubuh.
Masalah kulit yang serius umumnya muncul setelah seseorang menjalani tanning secara konsisten selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Bupati Karo : Jaga Kekebalan Tubuh, Imunisasikan Anak agar Terhindar dari Penyakit Polio
Kondisi tersebut dapat memicu timbulnya kanker kulit, baik jenis non-melanoma maupun melanoma.
Meski lebih jarang ditemukan, kanker kulit jenis melanoma justru termasuk yang paling berbahaya.
Penyakit ini bisa muncul dalam bentuk mirip tahi lalat atau bintik-bintik seperti freckles pada tahap awal.