WAHANANEWS.CO, Jakarta - Partial nephrectomy kini menjadi salah satu terobosan penting dalam penanganan kanker ginjal.
Pasalnya, solusi ini memungkinkan pengangkatan tumor tanpa harus membuang seluruh organ, sebuah kemajuan bedah yang membuat banyak pasien stadium awal memiliki peluang lebih besar mempertahankan fungsi ginjal mereka.
Baca Juga:
Isu Pemerasan Sesama Polisi, Polda Sumut Nonaktifkan Kabid Propam Kombes Julihan
Dokter konsultan urologi di Hospital Picaso, Petaling Jaya, Malaysia, Dr. Badrulhisham Bahadzor mengatakan bahwa jika hanya sebagian kecil ginjal yang terkena tumor, maka jaringan itulah yang diangkat sementara bagian sehat tetap diselamatkan
Tujuannya, agar nefron yang masih berfungsi dapat terus bekerja.
“Kalau cuma satu bahagian ginjal yang ada tumor, kita hanya buang bagian itu saja, sisanya kita pertahankan supaya nefron-nefron yang masih sehat boleh terus berfungsi,” ujar Badrulhisham, melansir Medione, Rabu (26//11/2025).
Baca Juga:
Angin Kencang hingga Hujan Ekstrem, BMKG: Bibit Siklon 95B Jadi Ancaman Baru
Metode ini diperuntukkan bagi pasien kanker ginjal stadium awal, terutama stadium satu dan dua, karena partial nephrectomy dapat diterapkan tidak hanya pada tumor kecil tetapi juga pada ukuran sedang yang masih berada dalam batas penanganan konservatif organ.
Ia menjelaskan bahwa umumnya tumor dengan diameter di bawah tujuh sentimeter masih memungkinkan dioperasi dengan teknik tersebut dan dalam kondisi tertentu ukuran yang lebih besar tetap dapat dipertimbangkan.
“Kebanyakan pas bawah tujuh sentimeter, tapi ada juga kes-kes tertentu yang lebih besar, pernah sampai lapan sentimeter, kita masih boleh lakukan,” tambahnya.
Namun Badrulhisham mengingatkan bahwa tidak semua pasien dapat menjalani prosedur ini karena ada kondisi yang membuat pengangkatan ginjal secara utuh menjadi satu-satunya pilihan terbaik demi keselamatan dan keberhasilan terapi kanker.
Ia mencontohkan bahwa radical nephrectomy harus dilakukan jika tumor telah membesar dan menyisakan sedikit jaringan sehat atau bila sel kanker sudah menjalar ke pembuluh darah besar di sekitar ginjal.
Seperti dijelaskannya, “Kalau tumornya sudah terlalu besar, sampai sembilan sentimeter misalnya, dan jaringan sehat yang tinggal sangat sedikit, lebih baik buang seluruh ginjal karena fungsinya sudah tak lagi bermakna,” jelasnya.
Untuk meningkatkan akurasi sekaligus meminimalkan kerusakan jaringan sehat, Hospital Picaso menggunakan teknologi bedah robotik yang memungkinkan dokter bekerja pada area sempit di sekitar ginjal dengan pergerakan lebih halus dan detail.
Badrulhisham mengatakan teknologi tersebut memberikan presisi lebih tinggi dibanding operasi terbuka karena instrumen robotik dapat menjaga bagian ginjal yang sehat secara optimal.
Ia menegaskan “Kita gunakan robotic surgery, dengan teknologi ini pergerakan lebih halus dan kita bisa jaga bahagian ginjal yang sehat dengan lebih baik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pasien yang menjalani prosedur ini tidak hanya berasal dari Malaysia tetapi juga dari Indonesia yang datang untuk memperoleh opini kedua atau langsung menjalani tindakan medis di rumah sakit tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]