Ada anggapan juga bahwa vape dengan sedikit nikotin, atau bahkan tidak ada sama sekali membuat benda beracun ini disenangi oleh masyarakat.
Padahal, menurut dr. Verury Verona Handayani dalam Halodoc, vape tetap berbahaya karena ada glikol dan gliserol.
Baca Juga:
Ayah Chandrika Chika Kaget Putrinya Pakai Narkoba
Ketika kandungan glikol dan gliserol dipanaskan menjadi uap, maka bahan kimia yang berbeda mungkin saja timbul. Setelah menguap, mungkin beberapa kandungan yang ada dapat beracun dan masuk ke dalam tubuh. Kandungan beracun yang dapat dihasilkan adalah formaldehyde dan acrolein.
Selain itu, banyak perasa dan zat kimia tambahan yang dicampur ke dalam cairan yang disebut dengan liquid. Kebanyakan kandungan liquid ini belum pernah mendapat pengujian dan sebagian besar belum diketahui efeknya pada paru-paru.
Vape dapat menghasilkan banyak asap, sehingga orang lain dapat menghirupnya juga. Asap dari rokok elektronik mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga:
Berkah Ramadhan, Atomizer Bandung Community Bagikan Takjil Gratis
Jadi, sebenarnya vape dengan atau tanpa nikotin, sama-sama berbahaya. Kamu perlu menghindari si perokok atau berhenti melakukannya jika kamu hobi vaping. Karena vape dan rokok konvensional memang tak ada bedanya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.