WahanaNews.co | Beberapa waktu lalu video balita yang dipasangi behel berseliweran di media sosial.
Anak tersebut tampaknya masih berusia di bawah lima tahun. Banyak netizen mengecam aksi pemasangan behel yang dinilai terlalu berisiko.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Hal senada diutarakan dokter spesialis gigi anak drg Aliyah, SpKGA. Dalam program talkshow e-Life detikcom, ia khawatir pemasangan behel tersebut berdampak fatal pada tumbuh kembang gigi. Terlebih, gigi di usia balita disebutnya rentan.
"Yang aku agak khawatir, yang namanya kondisi dipasang behel itu ada penekanan di giginya, itu menyebabkan giginya itu keropos. Kita ingat ya, bahwa gigi susu itu hanya bertahan beberapa tahun, yang artinya kondisinya lebih rapuh daripada gigi tetap," tutur drg Aliyah.
Rasa nyeri yang muncul otomatis membuat anak kehilangan nafsu makan. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi akibat asupan makan berkurang.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Intervensi Pencegahan Stunting pada Balita
"Nyeri yang hebat itu menyebabkan anak susah makan, pada kondisi anak sudah makan, dia pasti menyebabkan malnutrisi pada anak, kalau malnutrisi terjadi, terjadi gangguan kesehatan lalu terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak," sambungnya.
Selain keropos, bahaya yang mengintai adalah gusi yang membengkak. Akibat adanya penekanan pada gigi, gusi menjadi tidak kuat sehingga muncul bengkak yakni gingivitis.
"Gusi yang infeksi menyebabkan sakit bukan hanya linu, sakit yang luar biasa pada anak pasti menyebabkan anak itu nggak mau makan pasti menutup mulut," kata dia.