Dyspnea atau sesak nafas yang menunjukkan angka sebesar 24 persen.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Wirawan Hambali, menyebut, meskipun gejala berupa kerontokan rambut menduduki posisi keempat, namun gejala itu cukup banyak dialami oleh pasien.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Banyak pasien yang mengataan bahwa 'wah rambut saya rontok bisa sehari segenggam' tidak peduli laki-laki atau perempuan," ujar dr Wirawan pada webinar bertajuk Kenali Post-Covid-19 Syndome oleh RSPI Group.
Post covid syndrome juga menujukkan gejala secara spesifik pada sistem pernapasan. Gejala spesifik tersebut bisa berupa batuk, rasa tidak nyaman di dada hingga penurunan kapasitas paru.
Sebagai bahan perbandingan terkait penurunan kapasitas paru, adalah kemampuan pasien untuk naik 2 tangga sekaligus sebelum terpapar, menjadi kelelahan saat menaiki satu tangga saja setelah terpapar Covid-19.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Kemudian pada sistem kardiovaskular bisa berupa aritmia atau gangguan irama jantung dan miokarditis atau peregangan pada selaput otot jantung.
Sejumlah pasien post covid syndrome juga mengeluhkan adanya demensia atau gangguan memori, depresi, ansietas dan obsesif.
"Saya punya pasien yang sekarang mood swing nya luar biasa, mudah sekali untuk sedih dan menangis, itu juga berdampak luas terhadap kehidupan sosialnya," lanjut Wirawan.