Zat alami fitokimia tidak saja terdapat pada tumbuhan saja tetapi pada tubuh manusia yang mempunyai fungsi sangat baik dan berguna untuk kesehatan manusia.
Kombinasi zat fitokimia itu menghasilkan enzim-enzim sebagai detoksifikasi (penangkal racun), dapat merangsang sistem imunitas (pertahanan tubuh), mencegah trombosoit (penggumpalan keping-keping darah), meningkatkan metabolisme hormon, meningkatkan pencernaan dan pengikatan zat karisinogen dalam liang usus, antibakteri, antivirus dan anti oksidan, mengatur gula darah serta anti kanker.
Baca Juga:
Rekomendasi Jenis Buah untuk Kesehatan Ginjal
Jenis dan nama fitokimia memang cukup banyak, dan fitokimia dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya. "Fitokimia fitosterol, Fitokimia karotenoid, Fitokimia glukosinolat, Fitokimia saponin, Fitokimia polifenol, Fitokimia monoterpen, Fitokimia inhibitor protease, Fitokimia sulfide, Fitokimia fitoestrogen, Fitokimia asam fitat ."
Berbagai Jenis Fitokimia
Baca Juga:
6 Asupan Makanan Terbaik untuk Organ Intim Pria
Dari beberapa jenis fitokimia terdapat pada sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga pada wortel dan labu kuning, sayuran berwarna hijau misalnya brokoli serta buah-buahan berwarna merah dan kuning, jingga seperti pepaya, tomat, nanas, semangka, mangga dan lain-lain.
Ada lagi yang terdapat dan ditemukan pada biji-bijian. Ada pula Fitokimia yang terdapat pada semua kacang-kacangan dan dedaunan.
Pigmen-pigmen yang memberi warna-warni pada buah-buahan dan sayuran, selain membangkitkan selera makan, juga fitokimia mempunyai efek yang bervariasi.